twitter
    The Sense of New Generation...
Showing posts with label Renungan. Show all posts
Showing posts with label Renungan. Show all posts

Raja dan Rajawali

Suatu hari seorang Raja mendapatkan hadiah 2 ekor anak rajawali. Raja senang sekali & selalu memamerkan anak rajawalinya. Lalu dia berpikir, akan bagus sekali jika rajawali ini dilatih utk terbang tinggi. Tentu akan lebih indah lagi.

Ia memanggil pelatih burung yg tersohor di negerinya utk melatih 2 rajawali ini.

Setelah beberapa bulan, pelatih burung ini melapor kepada Raja. Seekor rajawali telah terbang tinggi & melayang² di angkasa. Namun seekor lagi tidak beranjak dari pohonnya sejak hari pertama ia tiba.

Makna Filosofis Lagu ‘Gundul-Gundul Pacul’

Bagi teman-teman yang berasal dari Jawa mungkin tidak asing lagi dengan lagu Gundul-Gundul Pacul yang biasa dinyanyikan sewaktu ngumpul-ngumpul­ dengan rekan-2 baik di lingkungan rumah maupun disekolahan. Liriknya adalah demikian :

Gundul gundul pacul-cul, gembelengan
Nyunggi nyunggi wakul-kul, gembelengan
Wakul ngglimpang
segane dadi sak latar…

Bicara soal penghasilan

Sebagai seseorang karyawan tetap di salah satu BUMN di Jakarta tentunya merupakan hal yang luar biasa bagi beberapa orang, tapi tidak bagiku.

Loh mas..? kok iso..?

jadi seperti ini..
mungkin menjadi Karyawan, PNS, pegawai, atau apalah namanya tak pernah luput dari masa Expired (Pensiun, PHK, dsb). namun terkadang orang hanya melihat berapa gaji yg didapat di tiap bulannya. (katanya itu yang terpenting). btw, ini hanya pendapat dari saya, karena tiap orang bisa jg memiliki presepsi yg lain.. :D

Satu malam satu lembar saja..!!



Satu malam satu lembar saja..!!
Diam & mulailah menuliskannya..!!

Bukankah janjimu ingin jadi SARJANA??
Janganlah membuat mereka meneteskan air mata...
Bukankah harapan mereka tidak mengada-ada??
Hanya ingin melihat kamu menjadi Sarjana!!

Menyukai, Menyayangi, dan Mencintai


Saat kau menyukai seseorang, kau ingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau menyayangi seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau mencintai seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannya walaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Saat kau menyukai seseorang dan berada di sisinya, maka kau akan bertanya, "Bolehkah aku menciummu?"
Saat kau menyayangi seseorang dan berada di sisinya, maka kau akan bertanya, "Bolehkah aku memelukmu?"
Saat kau mencintai seseorang dan berada di sisinya, maka kau akan menggenggam erat tangannya...

Suka adalah saat ia menangis, kau akan berkata, "Sudahlah, jangan menangis."
Sayang adalah saat ia menangis dan kau akan menangis bersamanya.
Cinta adalah saat ia menangis dan kau akan membiarkannya menangis di pundakmu sambil berkata, "Mari kita selesaikan masalah ini bersama-sama."

Suka adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Ia sangat cantik dan menawan."
Sayang adalah saat kau melihatnya kau akan melihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
Cinta adalah saat kau melihatnya kau akan berkata, "Buatku dia adalah anugerah terindah yang pernah Tuhan berikan padaku..."

Pada saat orang yang kau sukai menyakitimu, maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau sayangi menyakitimu, engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau cintai menyakitimu, kau akan berkata, "Tak apa dia hanya tak tahu apa yang dia lakukan."

Pada saat kau suka padanya, kau akan memaksanya untuk menyukaimu.
Pada saat kau sayang padanya, kau akan membiarkannya memilih.
Pada saat kau cinta padanya, kau akan selalu menantinya dengan setia dan tulus...

Suka adalah kau akan menemaninya bila itu menguntungkan.
Sayang adalah kau akan menemaninya di saat dia membutuhkanmu.
Cinta adalah kau akan menemaninya di saat bagaimana keadaanmu.

Suka adalah hal yang menuntut.
Sayang adalah hal memberi dan menerima.
Cinta adalah hal yang memberi dengan rela.

Sebuah kisah yg menyentuh



Ada seorang istri memberikan tantangan kepada suaminya untuk hidup tanpa dirinya. Dia minta kepada suaminya untuk tidak ada komunikasi sama sekali di antara mereka selama sehari...

Si istri berkata kepada suaminya itu,
"Bila kamu bisa melewati itu, aku akan mencintaimu selamanya".
Dan sang suami pun setuju....
Dia tidak sms / telpon istrinya seharian...

Tanpa dia ketahui bahwa istrinya hanya memiliki 24 jam untuk hidup, karena dia terkena kanker...

Keesokan harinya sang suami itu pulang ke rumah.
Air matanya pun tiba2 menetes melihat istrinya sudah terbaring dengan surat di tangan yang bertuliskan
"Kamu Berhasil Sayang, bisakah kamu lakukan itu setiap hari.??

"I LOVE YOU.."

Don't Ever lost contact with someone you love, you'll never know what's gonna happen the next day, or the day after that...
Even a single "hi" or a "good morning" Before you know that someone is no longer there.....

SUMBER : http://pendek.in/03jhe

Ranting Gandum



Satu hari, Plato bertanya pada gurunya,
"Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana.
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali,
kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik).

Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.

Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya.

"Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"

Penyebab Kegagalan


Jika Anda kerap merasa sebagai orang yang tak beruntung, yang sebenarnya bisa jadi sebagian besar itu semua Anda sendiri yang menciptakannya.
Berikut adalah 10 hal penyebab kegagalan, jika ternyata Anda melakukan kesalahan di bawah ini, maka sudah selayaknya pemikiran dan keyakinan Anda perlu diubah lagi.


1. Tak Punya Selera Humor
Jika Anda tipe orang yang menanggapi segala hal secara serius, maka Anda masuk daftar pertama ini. Mulailah belajar tertawa. Tawa adalah obat paling ampuh dalam segala hal. Jika Anda tak dapat menjadikan permasalahan yang Anda hadapi sebagai lelucon, malah sebaliknya mengeluh panjang lebar tentang masalah tersebut, bisa jadi masalah ini sebenarnya tak seburuk yang Anda pikirkan. Sekali Anda buktikan, maka sepanjang hidup semua masalah tak seburuk yang Anda kira.

2. Selalu Menyalahkan Pihak Lain
Kenapa Anda begitu mudah patah? Bukan berarti mengatakan orang lain tak bersalah, tapi saat menunjuk pada hal itu, Anda akhirnya malah mengubah peluang Anda sendiri. Sekali lagi, berhentilah merasa menyesali diri dan berhentilah mengeluh. Jika usaha yang Anda lakukan tak membawa hasil seperti yang diharapkan, maka lakukan hal yang berbeda. Jadi orang yang berbeda sesekali, bisa jadi hal bagus buat diri Anda. Ingat, mulailah dengan berhenti mengeluh, dan berdamailah dengan segala keadaan yang Anda hadapi.

3. Tak Bahagia Dengan Diri Sendiri Saat Melihatnya di Kaca
Kenapa bisa begitu? Dengan standard siapa Anda membandingkan diri sendiri? Anda sendiri atau orang lain? Yang Sebenarnya, Anda bisa menemukan sesuatu dalam diri sendiri yang membuat Anda bahagia, atau melakukan perubahan. Lakukan keduanya jika Anda mau. Tak seorangpun di dunia ini yang dapat menghentikan Anda berpikir bahwa Anda menarik.

4. Tak Punya Harapan Atau Stuck
Tak seorangpun yang dapat membuat Anda merasa lebih baik selain diri Anda sendiri. Anda tak bisa mengharapkan dunia berubah untuk Anda sebelum Anda mengubah diri.

5. Bertindak Lebih Dari Kemampuan
Tindakan ini membuat Anda jadi tumpul,karena Tuhan memberi setiap manusia keterbatasannya masing-masing. Tidak setiap orang memiliki kemampuan seperti apa yg dimiliki org lain. Bila dipaksakan maka akan menimbulkan depresi dalam kehidupan yg justru membawa kepada kesengsaraan. Maka dari itu sadarilah bahwa Anda membutuhkan orang lain yg bisa membantu mengerjakan sesuatu yg tdk bisa Anda tangani sendiri.

6. Khawatir Berlebihan
Semakin Anda khawatir, semakin kurang keyakinan Anda kalau segala sesuatunya akan berjalan dengan baik. Bagaimana Anda dapat mengharapkan mendapat tempat dalam kehidupan jika Anda tak punya keyakinan atau rasa percaya diri? Biarkan semua berjalan apa adanya. Rileks.

7. Iri Dengan Keberuntungan Orang Lain
Kapanpun Anda mendengar orang lain mendapat keberuntungan Anda selalu berseru, ‘Orang itu bikin aku sangat kesal!’ Mungkin jika Anda ikut bergembira dengan keberuntungan orang lain, maka keberuntungan yang sama bisa menular pada Anda.

8. Menyalahkan Tuhan
Kadang Anda berpikir betapa Tuhan tidak adil pada Anda. Mungkin sebaiknya mulai sekarang Anda belajar bersyukur dan maka hal-hal baik akan datang menggantikan hal-hal buruk. Anda bisa memulainya dengan bersyukur bangun dalam keadaan sehat di pagi hari.

9. Tak Menghargai Hal-Hal Baik Yang Anda Miliki
Sebagai contohnya, Anda tak pernah mensyukuri kalau Anda masih bisa bangun pagi ini dan melihat sinar matahari? Benar begitu? Mulai sekarang, Anda bisa menghitung kebaikan yang Anda miliki dalam hidup dari hal-hal kecil yang Anda miliki.

10. Mengeluh Terus Menerus
Sebenarnya, mengeluhkan satu hal malah akan lebih banyak hal lain yang Anda keluhkan. Dan yang pasti semua orang merasa terganggu dengan orang yang suka mengeluh. Setiap perkataan yg Anda ucapkan adalah merupakan doa/mantra bagi kehidupan Anda sendiri. Jadi bila selalu mengeluh maka semakin susahlah hidup Anda. Sebaiknya berhenti mengeluh & mulai berkata yg positif agar energy positif tersebut bisa mendorong kualitas kehidupan Anda.

Sebuah Cerita Singkat




Ada seorang wanita buta. Semua orang membenci dia, kecuali kekasihnya. Wanita itu selalu berkata, “Saya akan menikahimu saat saya bisa melihat.” Suatu hari, ada orang mendermakan mata kepada wanita itu. Akhirnya wanita itu dapat melihat.

Dengan segera, dia pergi menemui kekasihnya. Tetapi, ketika dia melihat kekasihnya, dia merasa sungguh terkejut karena kekasihnya juga buta.

Kekasihnya bertanya, “Sudikah kamu menikah denganku sekarang?” Tanpa sebuah alasan, wanita itu menolak. Kekasihnyapun tersenyum dan berlalu pergi sambil berkata.

“Tolong jaga mata saya baik-baik…”

Untitled



Ada apa dengan hati??
Apakah hati ini telah menjadi karang??
bahkan lebih keras daripada batu.

Mengapa mata tiba2 menjadi buta..
telinga seolah tuli..
ada apa dengan tubuhku..??
mengapa tak mau bergerak..??
walau hanya untuk sekedar mengulurkan tangan??

padahal telah jelas..
nampak didepanku..
kepedihan, kesedihan, kesengsaraan..
padahal bukan aku yang merasakannya..

Disini aku tertawa..
bahkan sangat lebar..
menertawakan hari-hari ku..
yang sebenarnya telah sia-sia..

Disana,,
orang yang telah renta..
Yang bahkan tulangnya telah lapuk..
kulitnya telah berkerut..
nafasnya telah tersengal..
masih mampu berdiri tegak..
menantang amukan matahari..

apa yang terjadi dengan hari-hariku??

aku ingin menolong..
MEnolong mereka dengan apa yang kupunya..
aku ingin menghargai setiap tetes keringat mereka..
yang bahkan lebih berharga daripada berlian..
Aku ingin memberi..
Meski hanya senyuman yang kumiliki..

Semoga ALLAH membalas mereka dengan kebaikan..
Amiinn..

Harapan Kecil dari Mimpi yg Terbuang



Kata Almarhum Chairil Anwar :
"Aku ingin hidup seribu tahun lagi..."

Namun Saya kurang sependapat dengan beliau,
Orang Hidup adalah orang yg terus bisa berkembang di tiap hari saat dia bangun lagi.

Jika disaat hari ini kita masih tetap seperti Kemarin,
Maka tidak ada bedanya seperti Orang yg telah mati dan dikubur bersama agan2nya.
dan hal itu sia2 jika memang kita harus hidup Seribu atau bahkan Imortal (Abadi) hanya untuk menjadi orang yg sama tiap hari.

Because...
Life is not about How long we can live,
but its about How much we can do...

Mungkin bagiku, Hidup memang cuman sebentar
Tapi apabila Kita mampu berbuat hal yg Sangat besar kontribusinya bagi orang lain,
Insya'allah saya rela
Meski Harus mati esok hari...

Karena saya yakin Orang lain akan melakukan hal yang sama dan terus berkelanjutan...
disaat itu juga ada seseorang yg paling bangga pernah hidup di dunia...

The Difference


Menjadi “diantara” mungkin seperti sebuah kutukan...

Seperti di film Blade
Dia Lahir sebagai Setengah Vampir
Dari ibu Manusia dan Ayah Seorang Vampir.

Dia sangat membenci Vampire, karena Vampire telah membunuh banyak dari Saudaranya.
Namun dia juga membenci manusia, karena Manusialah yg Menyebabkan Ibunya semakin menderita.
Namun kebencian terhadap dua ras tersebut tidak bisa mengalahkan kebencian terhadap dirinya sendiri yg seharusnya tidak perlu lahir di dunia...
dia memiliki insting penghisap darah, namun selalu menahan rasa itu dengan semacam Serum. Sehingga dia mampu menahan bagian dirinya yg lain.

...

Mungkin seperti itu...
Seperti itu rasa yg saya rasakan selama ini.

Kenapa kita harus saling membenci...?
Mengotak-kotakkan Suatu Klan dan menyombongkan diri bahwa merekalah yg paling benar.
Selalu mencari Kesalahan dan Meng kambing hitamkan Kebenaran.

Kenapa kita tidak bisa “Just stay and Life”
Kenapa harus muncul Pernyataan “I am the Right”

Saya yakin, diantara mereka yg berkoar-koar
Tidak ada yg pernah merasakan hal yg sama seperti yg saya rasakan.
Hal dimana saat diri ini menjadi terlalu berbeda
Dan tidak pantas lagi untuk hidup

Ketahuilah teman...
Menjadi orang seperti ini sangat menyakitkan...

Saya hanya orang yg tidak menginginkan lagi
seseorang yg lahir dengan kebencian Seperti yg saya rasakan terhadap segalanya...

Bersabarlah...

Entah mengapa hari ini menjadi Begitu mengesalkan bagi saya...
Setelah semua yang telah saya alami Sebelumnya membuat saya berfikir untuk menyudahi semua impian2 dan harapan yang telah tersusun secara rapi dan ter rencana...

Namun mungkin benar tidak semua mimpi manusia itu dapat terwujud,
tidak juga harapan....
Seperti Pepatah yang sering di dengar dan diajarkan waktu SD dulu :

"Bagai Pungguk merindukan Bulan"

Menyedihkan bukan, Saya kira Menunggu dengan Harapan Kosong adalah Hal yang paling menyedihkan di dunia...
Namun Saya menemukan sebuah Note di Situs Social Networking sebelah yang di tulis oleh seorang teman....

Jika dirimu sekarang sedang menunggu seseorang
untuk menjalani kehidupan menuju ridho-Nya
Bersabarlah dengan keistiqomahan

Demi Allah,dia tidak datang karena ketampanan,kepintaran ataupun kekayaan
Tapi Allah lah yang menggerakkan hatinya

Janganlah tergesa-gesa untuk mengekspresikan cinta kepada dia
Sebelum Allah mengizinkan
belum tentu yang kau cintai itu yang terbaik untukmu

Siapakah yang lebih mengetahui melainkan Allah??

Simpanlah segala bentuk ungkapan cinta dan derap hati rapat-rapat
Allah akan menjawabnya dengan yang lebih indah di saat yang tepat

Semoga saat indah itu akan menghampiri,

Amiiiiin....

dan semoga Setiap perasaan yang saya simpan ini Nantinya akan Benar2 berlabuh ke hati seseorang yang benar2 tepat dan diridhoi oleh Allah SWT.

10 Hal Yang Tak Terbeli Dengan Uang

Uang, siapun butuh uang. Orang Dewasa, Remaja bahkan anak – anak kecil sekalipun kenal dengan benda yang namanya uang. Memang uang penting dalam kehidupan, tanpa alat tukar ini kita tidak mukin bisa memenuhi kebutuhan hidup.
Uang membuat sebagian orang bisa melakukan banyak hal daripada orang yang tidak memilikinya.
Tetapi seberapapun pentingnya uang, masih ada hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.



1. Waktu
Uang tidak akan bisa mengembalikan waktu yang telah berlalu. Setelah hari berganti, maka waktu 24jam tersebut akan hilang dan tidak akan mukin akan kembali lagi. Karena itu gunakan setiap kesempatan yang ada untuk menytakan perhatian dan kasih sayang anda kepada orang yang sangat anda sayang dan anda cintai, sebelum waktu itu berlalu dan anda menyesalinya.

2. Kebahagiaan
Memang kedengarannya aneh, Tetapi inilah kenyataannya. Uang memang bisa membuat anda merasa senang karena anda bisa membiayai liburan mewah, memberi laptop dengan fasilitas yang sangat modern, atau modifikasi mobil balap. Tapi uang tidak bisa menghadirkan secercah kebahagiaan dari dalam lubuk hati kita.

3. Kebahagiaan Anak
Untuk membelikan makan dan pakaian yang bagus – bagus untuk anak tercinta memang membutuhkan uang. Tapi anda tidak bisa menggunakan uang untuk memberi rasa aman, tanggung jawab, sikap yang baik serta kepandaian pada anak anda. Hal ini merupakan buah dari waktu dan perhatian yang anda curahkan untuk mereka dan hal – hal baik yang anda ajarkan. Uang memang membantu kita memenuhi aspek pengasuhan, tapi waktu telah membuktikan bahwa kebutuhan dasar tiap anak adalah berapa banyak waktu yang diberikan orangtuanya, bukan orangnya.

4. Cinta
Cinta tidak bisa dibeli dengan uang, akuilah hal ini benar. Memang dengan uang kita bisa membuat orang tertarik, tapi cinta berasal dari rasa saling menghargai, perhatian, berbagi pengalaman dan kesempatan untuk berkembang bersama. Itu sebabnya banyak pasangan yang menikah karena uang, tak bertahan lama.

5. Penerimaan
Untuk diterima oleh lingkungan pergaulan, Anda tak butuh uang. Bila Anda ingin diterima, fokuskan energi Anda untuk membuat diri Anda berharga bagi lingkungan sekitar dengan menjadi teman dalam suka dan duka.

6. Kesehatan
Kita butuh uang untuk mengongkosi biaya perawatan dan membeli obat, tapi uang tak bisa menggantikan kesehatan yang hilang. Itu sebabnya pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati sebaiknya kita terapkan. Mulailah berolahraga, berhenti merokok, dan banyak hal lain yang pasti sudah Anda tahu.

7. Kesuksesan
Beberapa orang memang ada yang mencapai kesuksesan dengan menyuap, tapi ini adalah pengecualian. Kesuksesan hanya berasal dari kerja keras, kemauan, dan sedikit kemujuran. Ada aspek kecil dari usaha menuju sukses yang bisa didapatkan dengan uang, misalnya mengikuti pelatihan atau membeli peralatan, tapi sukses lebih banyak berasal dari usaha yang Anda lakukan sendiri.

8. Bakat
Kita dilahirkan dengan bakat tertentu. Dengan uang, yang bisa kita lakukan adalah mengasah bakat tersebut, misalnya belajar musik. Namun para ahli mengatakan, untuk menjadi ahli di bidangnya, kita membutuhkan bakat.

9. Sikap yang baik
Banyak orang yang kaya raya tapi sikapnya kasar dan ucapannya sinis. Tak sedikit orang sederhana yang tutur katanya sopan dan menunjukkan rasa hormat pada orang lain. Jadi, jumlah uang yang dimiliki bukan penentu sikap atau manner seseorang.

10. Kedamaian
Bila uang bisa membeli kedamaian, barangkali kita tak lagi mendengar tentang perang. Justru yang sering terjadi sebaliknya, uang lah yang menjadi sumber pertikaian dan permusuhan.

Respect

Seorang pengemis duduk mengulurkan tangannya di sudut jalan.

Seorang Pemuda yang kebetulan lewat di depannya, langsung berhenti dan mencoba mencari uang logam di sakunya.
Ternyata tak ada. Dengan amat sedih ia berkata, "Janganlah marah
kepadaku, hai Saudaraku. Aku tidak bawa uang."
Mendengar kata-kata itu, wajah pengemis berbinar-binar, dan ia
menjawab, "Tak apa-apa Tuan. Saya gembira sekali, karena Anda menyebut saya saudara. Ini pemberian yang sangat besar bagi saya."

Setiap manusia, apapun latar belakangnya, memiliki kesamaan yang
mendasar: ingin dipuji, diakui, didengarkan dan dihormati.
Kebutuhan ini sering terlupakan begitu saja. Banyak manajer yang masih beranggapan bahwa orang hanya termotivasi uang. Mereka lupa, nilai uang hanya bertahan sampai uang itu habis dibelanjakan. Ini sesuai dengan teori Herzberg yang mengatakan bahwa uang tak akan pernah mendatangkan kepuasan dalam bekerja.

Manusia bukan sekadar makhluk fisik, tapi juga makhluk spiritual yang membutuhkan sesuatu yang jauh lebih bernilai. Mereka butuh penghargaan dan pengakuan atas kontribusi mereka. Tak perlu sesuatu yang sulit atau mahal, ini bisa sesederhana pujian yang tulus.
Namun, memberikan pujian ternyata bukan mudah. Jauh lebih mudah mengritik orang lain.

Seorang kawan pernah mengatakan, "Bukannya saya tak mau memuji bawahan, tapi saya benar-benar tak tahu apa yang perlu saya puji. Kinerjanya begitu buruk." "Tahukah Anda kenapa kinerjanya begitu buruk?" saya balik bertanya. "Karena Anda sama sekali tak pernah memujinya!"
Persoalannya, mengapa kita begitu sulit memberi pujian pada orang lain?
Menurut saya, ada tiga hal penyebabnya, dan kesemuanya berakar pada cara kita memandang orang lain.
Pertama, kita tidak tulus mencintai mereka. Cinta kita bukanlah
unconditional love, tetapi cinta bersyarat. Kita mencintai pasangan
kita karena ia mengikuti kemauan kita, kita mencintai anak-anak kita
karenamereka berprestasi di sekolah, kita mengasihi bawahan kita karena mereka memenuhi target pekerjaan yang telah ditetapkan.

Perhatikanlah kata-kata di atas: cinta bersyarat. Artinya, kalau syarat-syarat tidak terpenuhi, cinta kita pun memudar. Padahal, cinta yang tulus seperti pepatah Perancis:
L`amour n`est pas parce que mais malgré
Artinya:
Cinta adalah bukan "cinta karena", tetapi "cinta walaupun".
Inilah cinta yang tulus, yang tanpa kondisi dan persyaratan apapun.

Cinta tanpa syarat adalah penjelmaan sikap Tuhan yang memberikan
rahmatNya tanpa pilih kasih. Cinta Tuhan adalah "cinta walaupun".
Walaupun Anda mengingkari nikmatNya, Dia tetap memberikan kepada Anda. Lihatlah bagaimana Dia menumbuhkan bunga-bunga yang indah untuk dapat dinikmati siapa saja tak peduli si baik atau si jahat. Dengan paradigma ini, Anda akan menjadi manusia yang tulus, yang senantiasa melihat sisi positif orang lain. Ini bisa memudahkan Anda memberi pujian.

Kesalahan kedua, kita lupa bahwa setiap manusia itu unik. Ada cerita
mengenai seorang turis yang masuk toko barang unik dan antik. Ia
berkata, "Tunjukkan pada saya barang paling unik dari semua yang ada di sini!" Pemilik toko memeriksa ratusan barang: binatang kering berisi kapuk, tengkorak, burung yang diawetkan, kepala rusa, lalu berpaling ke turis dan berkata, "Barang yang paling unik di toko ini tak dapat disangkal adalah saya sendiri!"

Setiap manusia adalah unik, tak ada dua orang yang persis sama. Kita
sering menyamaratakan orang, sehingga membuat kita tak tertarik pada orang lain. Padahal, dengan menyadari bahwa tiap orang berbeda, kita akan berusaha mencari daya tarik dan inner beauty setiap orang. Dengan demikian, kita akan mudah sekali memberi pujian.

Kesalahan ketiga disebut paradigm paralysis. Kita sering gagal melihat orang lain secara apa adanya, karena kita terperangkap dalam paradigma yang kita buat sendiri mengenai orang itu. Tanpa disadari kita sering mengotak-ngotakkan orang. Kita menempatkan mereka dalam label-label:
orang ini membosankan, orang itu menyebalkan, orang ini egois, orang itu mau menang sendiri. Inilah persoalannya: kita gagal melihat setiap orang sebagai manusia yang "segar dan baru". Padahal, pasangan, anak, kawan, dan bawahan kita yang sekarang bukanlah mereka yang kita lihat kemarin. Mereka berubah dan senantiasa baru dan segar setiap saat.

Penyakit yang kita alami, apalagi menghadapi orang yang sudah bertahun-tahun berinteraksi dengan kita adalah 4 L (Lu Lagi, Lu Lagi — bahasa Jakarta ). Kita sudah merasa tahu, paham dan hafal mengenai orang itu. Kita menganggap tak ada lagi sesuatu yang baru dari mereka. Maka, di hadapan kita mereka telah kehilangan daya tariknya.

Pujian yang tulus merupakan penjelmaan Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Maka, ia mengandung energi positif yang amat dahsyat. Saya telah mencoba menerapkan pujian dan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang saya jumpai: Kerabat, Teman yang slalu menemani tiap hari, Dosen, tukang parkir, satpam, penjaga toko maupun petugas di jalan tol.

Efeknya ternyata luar biasa. Kadangkala mereka bahkan menjawab ucapan terima kasih saya dengan doa, "Hati-hati di jalan Pak!" Orang-orang yang saya jumpai juga senantiasa memberi senyuman yang membahagiakan. Sepertinya mereka terbebas dari rutinitas pekerjaan yang menjemukan.

Pujian memang mengandung energi yang bisa mencerahkan, memotivasi, membuat orang bahagia dan bersyukur. Yang lebih penting, membuat orang merasa dimanusiakan.

Diambil dari : Kaskus.us

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar
dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah
pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon,
memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya.

Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu.
Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak
kecil itu.

Waktu terus berlalu.

Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak
lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap
harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel.

Wajahnya tampak sedih.
"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta
pohon apel itu.
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan
pohon lagi," jawab anak lelaki itu.
"Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak
punya uang untuk membelinya."

Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak
punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua
buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan
uang untuk membeli mainan kegemaranmu."

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik
semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan
penuh suka cita.
Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang
lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi.

Pohon apel sangat senang melihatnya datang.
"Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel.
"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu.
"Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami
membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau
menolongku?"
"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau
boleh menebang semua dahan rantingku untuk
membangun rumahmu," kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan
ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.

Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak
lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah
kemba li lagi.

Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi.
Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.

"Ayo bermain-main lagi deganku," kata pohon apel.
"Aku sedih," kata anak lelaki itu.
"Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin
pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi
aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh
memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk
membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah."

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon
apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya.

Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang
menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah
bertahun-tahun kemudian.

"Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak
memiliki buah apel lagi untukmu."
"Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk
meng igit buah apelmu," jawab anak lelaki itu.
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa
kau panjat," kata pohon apel.
"Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu," jawab
anak lelaki itu.

"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang
bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah
akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata
pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata
anak lelaki.
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat.
Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."
"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon
tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan
beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan
akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil
meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua.

Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan
ayah dan ibu kita.

Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan
mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan
sesuatu atau dalam kesulitan.

Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada
di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka
berikan untuk membuat kita bahagia.
Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah
bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi
begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

yang terpenting: cintailah orang tua kita.

Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa
kita mencintainya; dan berterima kasih atas
seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya
pada kita.

Success is not the key of happiness. Happiness is
the key of success

Kisah Sebuah Test

Ada sebuah perusahaan besar yang sedang mencari karyawan.
Dalam tes tertulisnya, mereka hanya memberikan satu kasus untuk dijawab:

Anda sedang mengendarai motor ditengah malam gelap gulita dan hujan lebat di sebuah daerah yang penduduknya sedang diungsikan semuanya karena bencana banjir. Pemerintah setempat hanya bisa memberikan bantuan 1 buah bis yang saat ini juga sedang mengangkut orang-orang ke kota terdekat. Saat itu juga Anda melewati sebuah perhentian Bis satu-satunya didaerah itu. Di perhentian Bis itu Anda melihat 3 orang yang merupakan orang terakhir di daerah itu yang sedang menunggu kedatangan Bis :

- Seorang nenek tua yang sekarat
- Seorang dokter yang pernah menyelamatkan hidup Anda sebelumnya.
- Seseorang yang selama ini menjadi idaman hati Anda dan akhirnya Anda temukan

Anda hanya bisa mengajak satu orang untuk membonceng Anda, siapakah yang akan Anda ajak ? Dan jelaskan jawaban Anda mengapa Anda melakukan itu.
Sebelum Anda menjawab, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:

Seharusnya Anda menolong nenek tua itu dulu karena dia sudah sekarat. Jika tidak segera ditolong akan meninggal. Namun, kalo dipikir-pikir, orang yang sudah tua memang sudah mendekati ajalnya. Sedangkan yang lainnya masih sangat muda dan harapan hidup kedepannya masih panjang.

Dokter itu pernah menyelamatkan hidup Anda. Inilah saat yang tepat untuk membalas budi kepadanya. Tapi kalo dipikir, kalo sekedar membalas budi bisa lain waktu khan. Namun,kita tidak akan pernah tau kapan kita mendapatkan kesempatan itu lagi.

Mendapatkan idaman hati adalah hal yang sangat langka. Jika kali ini Anda lewatkan, mungkin Anda tidak akan pernah ketemu dia lagi. Dan impian Anda akan kandas selamanya.

Jadi yang mana yang Anda pilih ?

Jawab dulu sesuai naluri, nalar & kata hati anda dulu…

Baru buka contekannya dibawah ini.

#
##
###
####
###
##
#

Kayaknya banyak dari antara anda yg akan salah menjawab

Untuk direnungkan saja (ndak usah serius-serius amat):

Dari sekitar 2000-an orang pelamar hanya 1 orang yang diterima bekerja di perusahaan itu. Orang tersebut tidak menjelaskan jawabannya, hanya menulis dengan

singkat:

“Saya akan memberikan kunci motor saya kepada sang dokter dan meminta dia untuk membawa nenek tua yang sedang sekarat tersebut untuk ditolong segera. Sedangkan saya sendiri akan tetap tinggal disana dengan sang idaman hati saya untuk menunggu Bis kembali menolong kami.”

Maka sang HRD yg mulai kecewa dgn hasil seleksinya (sebab byk yg gagal dan penjelasannya tidak memuaskan, egois, tidak perduli sesama dsb.) akhirnya lega sekali. Tugasnya selesai sudah ditemukannya sang calon karyawan tersebut.

MESSAGE:

Terkadang…dengan rela untuk melepaskan sesuatu yang kita miliki,mengakui segala keterbatasan yang kita miliki dan melepaskan semua keinginan kita untuk sesuatu yang lebih mulia, kita akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar……dan lebih hmmm…...