twitter
    The Sense of New Generation...

Good Bye Days

yui

Sebuah Lagu OST dari Film Midnight Sun (Taiyou no Uta).
yang di bintangi YUI sebagai pemeran utamanya, film yang sangat menyentuh, yang pada Endingnya karakter utamanya meninggal, namum masih memberikan semangat harapan baru bagi orang yg ia tinggalkan...
Nilai yang bisa d ambil dari Film ini adalah :
Jangan pernah menyerah dalam menggapai sebuah mimpi, karena disitulah semua harapan akan di tanamkan.
Yang terpenting dalam hidup bukan Seberapa lama kita akan menjalaninya, tapi seberapa banyak yang dapat kita jalani dalam hidup ini.


Good Bye Days
by : Yui Yoshioka

F#m

Verse:
A2 E Bm D A2
Dakara ima ai ni yu ku

E F#m E
So kimetan da

A2 E Bm D A2
Poket to no kono kyoku wo

E F#m D
kimi ni kikasetai

Refrain:
Bm C#m
Sotto boryu-mu wo agete

Dsus2 G E F#m
Tashikamet e mita yo

Chorus:
Dsus2
Oh Good-bye Days

E F#m A2
Ima , kawar u ki ga su ru

Dsus2 E F#m F#/Gb
Kinou made ni So Long

Dsus2 E
Kakko yo ku nai

F#m A2 Bm Bm C#m Dm
Yasa shisa ga so ba ni aru kara

F#m E Dsus2 A2 F#m E Dsus2
La la la la la with you

(Repeat Verse, refrain and chorus)
Note: instead of ending "La la la etc." with F#m, E, etc., you end with A2 and then move
to the bridge.

Bridge:
F#m E
Dekire ba kanashi i

Dm A2
Omo i nante shi taku nai

F#m E Dsus2 A2
Demo yattek uru de shou, oh

F#m E
Sono toki egao de

Dm A2 F#m E Dsus2
"Yeah, Hello My Friends" nante sa Ieta nara ii no ni

Chorus:
Dsus2 E
Onaji uta wo

F#m A2
Kuchi zusamu to ki

Dsus2 E F#m F#/Gb
Soba ni ite I Wish

Dsus2 E
Kakko yokunai

F#m A2 Bm Bm C#m Dm
Yasa shisa ni aeta yo katta y o

A2 E Dsus2 <-Repeat 4 times and end with Dsus2 La la la la good-bye days


Translate to English :

So I'm going to go see you right now, that's what I've decided
I want to have you listen to this song, that I have in my pocket

Quietly, I turned up the volume, to make sure that it was there

Oh good-bye days, right now I've got the feeling that things are going to change; so long to everything up until yesterday
An uncool kindness is at my side
~With you

I pass one ear phone over to you
And this moment slowly streams over to you

Can you really love me? Even though I sometimes lose my way

Oh good-bye days, right now things inside my heart have begun to change, alright
An uncool kindness is at my side
~With you

If possible, I'd like to not have sad feelings
But they'll come to me, won't they?
In those times, it would be good, if only I could say
"Yeah, hello! My friend", with a smile

When we both are humming the same song, I wish for you to be by my side
I'm glad that we were able to meet each other, with such an uncool kindness

... Good-bye days

YUI Profile (^_^)

Photobucket

YUI Yoshioka, siapa yang tidak kenal dengan Cewe' Charming n Jenius soal music ini, tidak seperti kebanyakan artis jepang yang lainya, YUI memiliki Talenta Music yang luar biasa, Lewat lagunya "Good bye days" mampu membius pandanganq terhadap musisi2 jepang yang lainya. dengan Lyric yang "Heart touching" n dan suara petikan gitarnya yang "Easy Listen" mampu merubah MOD n Hati setiap orang.
Yah, pokoknya YUI Forever lah...

Lav U YUI....!!!



Profil
Nama : YUI
Nama Asli : Yui Yoshioka
Asal : Fukuoka, Japan
Tanggal Lahir : 26 Maret 1987
Zodiak : Aries
Shio : Kelinci
Tinggi badan : 155 cm
Golongan darah : AB
Hobi : Main gitar akustik, menonton film, membaca buku, bulutangkis
Tempat favorit : pantai Shingu di Fukuoka
Website : www.yui-net.com


Biografi

Yui memulai menulis lirik lagunya sendiri sewaktu di kelas 3 SMP. Yui sangat bercita-cita menjadi penyanyi, dan pergi ke mana-mana dengan selalu membawa gitarnya. Sewaktu SMA, ia sering menyaksikan pertunjukan grup musik bianco nero di jalanan, dan memutuskan untuk berhenti sekolah. Yui mulai belajar menyanyi, menulis lagu, dan memainkan gitar di kursus musik kota Fukuoka.

Sambil bersila di atas kasur, Yui memainkan gitarnya dan menulis lagu pertama yang diberi judul “Why me”. Setelah itu, ia mulai menyanyi di pinggir jalan di kawasan Tenjin, Fukuoka sebagai atraksi pembuka bagi teman satu tempat kursus musik.

Bulan Maret 2004, Yui mengikuti audisi “SD Audition” yang diadakan Sony Music Japan. Dari 20 ribu peserta hanya 10 orang yang tersisa termasuk Yui. Duduk menyilangkan kaki di lantai, Yui bernyanyi sambil memetik gitar. Lagu yang dibawakannya waktu itu sebanyak 3 buah lagu, “Why me”, “It’s happy line”, dan “I know”. Finalis hanya boleh membawakan 2 buah lagu menurut peraturan audisi, tapi juri memberikan nilai yang sangat tinggi bagi Yui.

Setelah itu, berbagai perusahaan rekaman menjadi saling berebut untuk mengontraknya. Lagu pertama yang dinyanyikan, “Why Me” nantinya dijadikan single perdana, diikuti dengan “It’s Happy Line” dan “I Know”. Keduanya diterbitkan sebagai singel indie debutnya, “It’s Happy Line” dengan lagu “I Know” di sisi B.

Sebagai penghargaan kepada kampung halamannya, Yui menulis lagu “Feel My Soul” ketika meninggalkan kampung halamannya, Fukuoka. Seorang produser dari stasiun televisi Fuji TV mendengar video klip demo lagu tersebut, dan bermaksud menjadikannya sebagai lagu tema serial drama di Fuji TV.

Debut singel Yui, “Feel My Soul” yang dirilis 23 Februari 2006 dijadikan lagu tema serial drama Fukigen na Gene. Serial drama tersebut dihiasi lagu-lagu Yui, seperti “Feel My Soul” dan “It’s Happy Line”. Singel “Feel My Soul” laku di atas 100 ribu keping, namun 3 singel berikutnya, “Tomorrow’s Way”, “Life”, dan “Tokyo” ternyata tidak sesukses “Feel My Soul”. Setelah merilis 4 buah singel, album pertama Yui yang berjudul From Me To You dirilis bulan Februari 2006 dan laku di atas 200 ribu keping.

Sementara itu, Yui memulai karier akting dengan membintangi film berjudul Midnight Sun (Taiyou no Uta). Film tersebut diputar di Festival Film Cannes 2006 dan dirilis di Jepang pada 17 Juni 2006. Singel ke-5, “Good-bye Days” khusus ditulisnya untuk film Midnight Sun. Kepopuleran singel Yui yang sebelumnya kembali terangkat setelah singel ke-6, “I Remember You” diedarkan.

“Rolling Star” adalah singel ke-7 Yui yang dijadikan lagu pembuka seri ke-5 anime Bleach. Singel ke-3, “Life” juga dipakai sebagai lagu penutup seri ke-5 anime yang sama. Selain itu, iklan televisi ponsel KDDI layanan “au Listen Mobile Service” memakai singel ke-8 Yui, “CHE.R.RY” sebagai lagu tema.

Sementara itu, album kedua, Can’t Buy My Love menduduki puncak tangga album Oricon selama 2 minggu berturut-turut, dan laku lebih dari 500.000 keping.

Singel ke-9 berjudul “My Generation/Understand” dirilis 13 Juni 2007, sekaligus merupakan singel pertama Yui yang berbentuk double A-side (dua lagu unggulan di sisi A). My Generation menjadi lagu tema untuk serial drama Seitosho-kun, dan “Understand” menjadi lagu tema film Sidecar ni Inu.

Singel ke-10, “Love & Truth”, dirilis 26 September 2007, merupakan lagu tema dari film yang dibintangi oleh Erika Sawajiri, yang berjudul Closed Note

Respect

Seorang pengemis duduk mengulurkan tangannya di sudut jalan.

Seorang Pemuda yang kebetulan lewat di depannya, langsung berhenti dan mencoba mencari uang logam di sakunya.
Ternyata tak ada. Dengan amat sedih ia berkata, "Janganlah marah
kepadaku, hai Saudaraku. Aku tidak bawa uang."
Mendengar kata-kata itu, wajah pengemis berbinar-binar, dan ia
menjawab, "Tak apa-apa Tuan. Saya gembira sekali, karena Anda menyebut saya saudara. Ini pemberian yang sangat besar bagi saya."

Setiap manusia, apapun latar belakangnya, memiliki kesamaan yang
mendasar: ingin dipuji, diakui, didengarkan dan dihormati.
Kebutuhan ini sering terlupakan begitu saja. Banyak manajer yang masih beranggapan bahwa orang hanya termotivasi uang. Mereka lupa, nilai uang hanya bertahan sampai uang itu habis dibelanjakan. Ini sesuai dengan teori Herzberg yang mengatakan bahwa uang tak akan pernah mendatangkan kepuasan dalam bekerja.

Manusia bukan sekadar makhluk fisik, tapi juga makhluk spiritual yang membutuhkan sesuatu yang jauh lebih bernilai. Mereka butuh penghargaan dan pengakuan atas kontribusi mereka. Tak perlu sesuatu yang sulit atau mahal, ini bisa sesederhana pujian yang tulus.
Namun, memberikan pujian ternyata bukan mudah. Jauh lebih mudah mengritik orang lain.

Seorang kawan pernah mengatakan, "Bukannya saya tak mau memuji bawahan, tapi saya benar-benar tak tahu apa yang perlu saya puji. Kinerjanya begitu buruk." "Tahukah Anda kenapa kinerjanya begitu buruk?" saya balik bertanya. "Karena Anda sama sekali tak pernah memujinya!"
Persoalannya, mengapa kita begitu sulit memberi pujian pada orang lain?
Menurut saya, ada tiga hal penyebabnya, dan kesemuanya berakar pada cara kita memandang orang lain.
Pertama, kita tidak tulus mencintai mereka. Cinta kita bukanlah
unconditional love, tetapi cinta bersyarat. Kita mencintai pasangan
kita karena ia mengikuti kemauan kita, kita mencintai anak-anak kita
karenamereka berprestasi di sekolah, kita mengasihi bawahan kita karena mereka memenuhi target pekerjaan yang telah ditetapkan.

Perhatikanlah kata-kata di atas: cinta bersyarat. Artinya, kalau syarat-syarat tidak terpenuhi, cinta kita pun memudar. Padahal, cinta yang tulus seperti pepatah Perancis:
L`amour n`est pas parce que mais malgré
Artinya:
Cinta adalah bukan "cinta karena", tetapi "cinta walaupun".
Inilah cinta yang tulus, yang tanpa kondisi dan persyaratan apapun.

Cinta tanpa syarat adalah penjelmaan sikap Tuhan yang memberikan
rahmatNya tanpa pilih kasih. Cinta Tuhan adalah "cinta walaupun".
Walaupun Anda mengingkari nikmatNya, Dia tetap memberikan kepada Anda. Lihatlah bagaimana Dia menumbuhkan bunga-bunga yang indah untuk dapat dinikmati siapa saja tak peduli si baik atau si jahat. Dengan paradigma ini, Anda akan menjadi manusia yang tulus, yang senantiasa melihat sisi positif orang lain. Ini bisa memudahkan Anda memberi pujian.

Kesalahan kedua, kita lupa bahwa setiap manusia itu unik. Ada cerita
mengenai seorang turis yang masuk toko barang unik dan antik. Ia
berkata, "Tunjukkan pada saya barang paling unik dari semua yang ada di sini!" Pemilik toko memeriksa ratusan barang: binatang kering berisi kapuk, tengkorak, burung yang diawetkan, kepala rusa, lalu berpaling ke turis dan berkata, "Barang yang paling unik di toko ini tak dapat disangkal adalah saya sendiri!"

Setiap manusia adalah unik, tak ada dua orang yang persis sama. Kita
sering menyamaratakan orang, sehingga membuat kita tak tertarik pada orang lain. Padahal, dengan menyadari bahwa tiap orang berbeda, kita akan berusaha mencari daya tarik dan inner beauty setiap orang. Dengan demikian, kita akan mudah sekali memberi pujian.

Kesalahan ketiga disebut paradigm paralysis. Kita sering gagal melihat orang lain secara apa adanya, karena kita terperangkap dalam paradigma yang kita buat sendiri mengenai orang itu. Tanpa disadari kita sering mengotak-ngotakkan orang. Kita menempatkan mereka dalam label-label:
orang ini membosankan, orang itu menyebalkan, orang ini egois, orang itu mau menang sendiri. Inilah persoalannya: kita gagal melihat setiap orang sebagai manusia yang "segar dan baru". Padahal, pasangan, anak, kawan, dan bawahan kita yang sekarang bukanlah mereka yang kita lihat kemarin. Mereka berubah dan senantiasa baru dan segar setiap saat.

Penyakit yang kita alami, apalagi menghadapi orang yang sudah bertahun-tahun berinteraksi dengan kita adalah 4 L (Lu Lagi, Lu Lagi — bahasa Jakarta ). Kita sudah merasa tahu, paham dan hafal mengenai orang itu. Kita menganggap tak ada lagi sesuatu yang baru dari mereka. Maka, di hadapan kita mereka telah kehilangan daya tariknya.

Pujian yang tulus merupakan penjelmaan Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Maka, ia mengandung energi positif yang amat dahsyat. Saya telah mencoba menerapkan pujian dan ucapan terima kasih kepada orang-orang yang saya jumpai: Kerabat, Teman yang slalu menemani tiap hari, Dosen, tukang parkir, satpam, penjaga toko maupun petugas di jalan tol.

Efeknya ternyata luar biasa. Kadangkala mereka bahkan menjawab ucapan terima kasih saya dengan doa, "Hati-hati di jalan Pak!" Orang-orang yang saya jumpai juga senantiasa memberi senyuman yang membahagiakan. Sepertinya mereka terbebas dari rutinitas pekerjaan yang menjemukan.

Pujian memang mengandung energi yang bisa mencerahkan, memotivasi, membuat orang bahagia dan bersyukur. Yang lebih penting, membuat orang merasa dimanusiakan.

Diambil dari : Kaskus.us