twitter
    The Sense of New Generation...

Gatot Kaca "Hero from Indonesia"

Gatotkaca, terkenal sebagai ksatria perkasa berotot kawat bertulang besi. Ia adalah anak Bima, ibunya bernama Dewi Arimbi. Dalam pewayangan, Gatotkaca adalah seorang raja muda di Pringgadani, yang rakyatnya hampir seluruhnya terdiri atas bangsa raksasa. Negeri ini diwarisinya dari ibunya. Sebelum itu, kakak ibunya yang bernama Arimba, menjadi raja di negeri itu. Sebagai raja muda di Pringgadani, Gatotkaca banyak dibantu oleh patihnya, Brajamusti, adik Arimbi.



Begitu lahir di dunia, Gatotkaca telah membuat huru-hara. Tali pusarnya tidak dapat diputus. Berbagai macam pisau dan senjata tak mampu memotong tali pusar itu. Akhirnya keluarga Pandawa sepakat menugasi Arjuna mencari senjata ampuh untuk keperluan itu. Sementara itu para dewa pun tahu peristiwa itu. Untuk menolongnya Batara Guru mengutus Batara Narada turun ke bumi membawa senjata pemotong tali pusar Gatotkaca. Namun Batara Narada membuat kekeliruan.

Senjata, yang bernama Kunta Wijayandanu, itu bukan diserahkan pada Arjuna, me-lainkan pada Karna yang wajah dan penampilannya mirip Arjuna. Untuk memperoleh senjata pemberian dewa itu Arjuna terpaksa mencoba merebutnya dari tangan Karna. Usahanya ini tak berhasil. Arjuna hanya dapat merebut sarung (warangka) senjata sakti itu. Sedangkan bilah senjata Kunta tetap dilarikan Karna. Untunglah ternyata sarung Kunta itu pun dapat digu-nakan memotong tali pusar Gatotkaca. Namun, begitu tali pusar itu putus, warangka Kunta langsung melesat masuk ke dalam pusar bayi itu.

Setelah tali pusarnya putus, atas izin Bima dan keluarga Pandawa lainnya, Gatotkaca dibawa Batara Narada ke Kahyangan untuk meng-hadapi Kala Sakipu dan Kala Pracona yang mengamuk. Mula-mula Bima dan Dewi Arimbi tidak merelakan anaknya yang baru lahir itu dibawa Narada. Namun, setelah dewa itu menjelaskan bahwa me-nurut ramalan para dewa, Kala Sakipu dan Kala Pracona memang hanya dikalahkan oleh bayi yang di-namakan Tutuka itu, Bima dan Arimbi mengizinkan.

Di kahyangan, Bayi Tutuka langsung ditaruh dihadapan kedua raksasa sakti itu. Kala Sakipu langsung memungut bayi itu dan mengunyahnya, tetapi ternyata Tutuka bukan bayi biasa. Tubuhnya tetap utuh, walaupun raksasa itu mengunyah kuat-kuat.

Karena kesal, bayi itu dibantingnya sekuat tenaga ke tanah. Tutuka pingsan.

Setelah ditinggal pergi kedua raksasa itu, Bayi Tutuka diambil olah Batara Narada, dan dimasukkan ke Kawah Candradimuka.

Di sini Gatotkaca digembleng oleh Empu Batara Anggajali. Setelah penggemblengan selesai, begitu muncul kembali dari Kawah Candradimuka, bayi itu sudah berubah ujud menjadi ksatria muda yang perkasa. Ia mengenakan Caping Basunanda, penutup kepala gaib, yang menyebabkannya tidak akan kehujanan dan tidak pula kepanasan. Ia juga mengenakan terompah Padakacarma yang jika digunakan menendang, musuhnya akan mati.

Para dewa lalu menyuruhnya berkelahi melawan bala tentara raksasa pimpinan Prabu Kala Pracona dan Patih Kala Sakipu lagi. Gatotkaca ternyata sanggup menunaikan tugas itu dengan baik. Kala Pracona dan Kala Sakipu dapat dibunuhnya.

Dalam pewayangan Gatotkaca mempunyai tiga orang istri. Istri pertamanya Dewi Pregiwa, anak Arjuna. Istrinya yang kedua Dewi Sumpani, dan yang ketiga Dewi Suryawati, putri Batara Surya. Dari perkawinan dengan Pergiwa, Gatotkaca mendapat seorang anak bernama Sasikirana. Dengan Dewi Sumpani ia mempunyai anak bernama Arya Jayasumpena. Sedangkan Suryakaca adalah anaknya dari Dewi Suryawati.

Dalam Baratayuda Gatotkaca diangkat menjadi senapati dan gugur pada hari ke-15 oleh senjata Kunta yang dilemparkan Karna. Senjata Kunta Wijayandanu itu melesat menembus perut Gatotkaca melalui pusarnya dan masuk ke dalam warangkanya. Saat berhadapan dengan Adipati Karna sebenarnya Gatotkaca sudah tahu akan bahaya yang mengancam jiwanya. Karena itu ketika Karna melemparkan senjata Kunta, ia terbang amat tinggi. Namun senjata sakti itu terus saja memburunya, sehingga akhirnya Gatotkaca gugur. Ketika jatuh ke bumi, Gatotkaca berusaha agar jatuh tepat pada tubuh Adipati Karna, tetapi senapati Kurawa itu waspada dan cepat melompat menghindar sehingga yang hancur hanyalah kereta perangnya.

Sebenarnya, sewaktu berhadapan dengan Gatotkaca, Adipati Karna enggan menggunakan senjata Kunta. Ia merencanakan hanya akan menggunakan senjata sakti itu bila nanti berhadapan dengan Arjuna. Namun ketika Prabu Anom Duryudana menyaksikan betapa Gatotkaca telah menimbulkan banyak korban dan kerusakan di pihak Kurawa, ia mendesak agar Karna menggunakan senjata pamungkas itu.

Akibatnya, sesudah Gatotkaca gugur, sebenarnya Karna sudah tidak lagi memiliki senjata sakti yang benar-benar dapat diandalkan.

Sebagai raja muda Pringgadani, Gatotkaca bergelar Prabu Anom Kacanagara. Namun, gelar ini hampir tidak pernah disebut dalam pergelaran wayang. Nama lain Gatotkaca yang lebih terkenal adalah Tutuka, Guritna, Gurubaya, Purbaya, Bimasiwi, Krincingwesi, Arimbiatmaja, dan Bimaputra. Pada Wayang Golek Purwa Sunda, ada lagi nama alias Gatotkaca, yakni Kalananata, Kancingjaya, Trincingwesi, dan Mladangtengah.

Gatotkaca amat sayang pada sepupunya, Abimanyu. Sewaktu Abimanyu hendak menikah dengan Dewi Siti Sundari, Gatotkaca banyak memberikan bantuannya.

Pengangkatan Gatotkaca sebagai penguasa Pringgadani sebenarnya tidak disetujui pamannya, Bra-jadenta. Adik Dewi Arimbi ini menganggap dirinya lebih pantas menduduki jabatan itu, karena ia le-laki, dan anak kandung Prabu Trembaka — raja Pring-gadani terdahulu. Untuk berhasilnya pemberontakan yang dilakukannya Brajadenta minta dukungan Batari Durga dan Kurawa. Namun pemberontakan ini gagal karena Brajadenta ditentang adik-adiknya, terutama Brajamusti. Brajadenta akhirnya mati bersama-sama dengan Brajamusti, ketika mereka berperang tanding. Arwah Brajadenta akhirnya menyusup ke telapak tangan kanan Gatotkaca, sedang arwah Brajamusti di tangan kirinya. Dengan demikian kesaktian Gatotkaca makin bertambah.

Gatotkaca pernah melakukan kesalahan fatal dalam hidupnya. Ia sampai hati membunuh Kalabendana, hanya karena pamannya itu mengatakan pada Dewi Utari bahwa Abimanyu akan menikah lagi dengan Dewi Utari. Padahal Kalabendana adalah pengasuhnya sejak bayi, dan amat menyayangi Gatotkaca.

Menjelang ajalnya, Kalabendana mengatakan bahwa ia tidak mau masuk ke sorga bilamana tidak bersama-sama dengan Gatotkaca. Karena itu, ketika Gatotkaca menghindari senjata Kunta Wijayanda-nu dengan cara terbang setinggi-tingginya, arwah Kalabendana mendorong senjata sakti itu sehingga dapat mencapai pusar putra kesayangan Bima itu.

Beberapa tahun menjelang Baratayuda, Gatotkaca pernah bertindak kurang bijaksana. Ia mengum-pulkan saudara-saudaranya, para putra Pandawa, untuk mengadakan latihan perang di Tegal Kurusetra. Tindakannya ini dilakukan tanpa izin dan pemberita-huan dari para Pandawa.

Baru saja latihan perang itu dimulai, datanglah utusan dari Kerajaan Astina yang dipimpin oleh Dursala, putra Dursasana, yang menuntut agar latihan perang itu segera dihentikan. Gatotkaca dan saudara-saudaranya menolak tuntutan itu. Maka terjadilah perang tanding antara Gatotkaca dengan Dursala.

Pada perang tanding itu Gatotkaca terkena pukulan Aji Gineng yang dimilliki oleh Dursala, sehingga pingsan. Ia segera diamankan oleh saudara-saudaranya, para putra Pandawa. Di tempat yang aman Antareja menyembuhkannya dengan Tirta Amerta yang dimilikinya. Gatotkaca langsung pulih seperti sedia kala. Namun, ia sadar, bahwa kesaktiannya belum bisa mengimbangi Dursala. Selain malu, Gatotkaca saat itu juga tergugah untuk menambah ilmu dan kesaktiannya.

Ia lalu berguru pada Resi Seta, putra Prabu Matswapati dari Wirata. Dari Resi Seta putra Bima itu mendapatkan Aji Narantaka. Setelah menguasai ilmu sakti itu Gatotkaca segera pergi mencari Dursala. Dalam perjalanan ia berjumpa dengan Dewi Sumpani, yang menyatakan keinginannya untuk diperistri. Gatotkaca menjawab, jika mampu menerima hantaman Aji Na rantaka, maka ia bersedia memperistri wanita cantik itu.
Dewi Sumpani ternyata mampu menahan Aji Narantaka. Sesuai janjinya, Gatotkaca lalu memperistri Dewi Sumpani. Dari perkawinan itu mereka kelak mendapat anak yang diberi nama Jayasumpena.

Keinginan Gatotkaca untuk bertemu kembali dengan Dursala akhirnya terlaksana. Dalam pertem-puran yang kedua kalinya ini, dengan Aji Narantaka itu Gatotkaca mengalahkan Dursala.

DARAH JUANG

*
Am F Am
di sini negeri kami
F G F Am
tempat padi terhampar
Dm F G Am
samuderanya kaya raya
F G Am
tanah kami subur, Tuan.

**
Am F Am
di negeri permai ini
F G F Am
berjuta rakyat bersimbah luka
Dm F G Am
anak buruh tak sekolah
F G Am
pemuda desa tak kerja


Reff :

F C
mereka dirampas haknya
Dm Am
tergusur dan lapar
Dm Am
Bunda, relakan darah juang kami
F G Am
untuk membebaskan rakyat

F C
mereka dirampas haknya
Dm Am
tergusur dan lapar
Dm Am
Bunda, relakan darah juang kami
F G Am
Padamu aku berjanji

Back to *, ** Reff 2x

F
Padamu...
G
aku...
Am
berjanji...

By : John Sonny Tobing dan Andi Munajat

Legenda Masamune dan Muramasa

Kisah ini diadopsi dari legenda jepang mengenai
dua orang masterswords, masamune dan muramasa, yang
memiliki perbedaan dalam hal tujuan pembuatan pedangnya
Muramasa dianggap membuat pedang-pedang yang "haus darah", sedangkan masamune sebaliknya.
Legenda ini penulis anggap terjadi di akhir abad 13 di provinsi Sagami dengan asumsi bahwa muramasa memang hidup pada abad itu (sebenarnya dari banyak sumber Muramasa tak mungkin bisa bertemu Masamune dikarenakan ia hidup 2 abad
(abad 15 dan 16) setelah Masamune. Hal ini dibuktikan karena Muramasa menandai pedang hasil karyanya.

Masamune , menurut sumber penulis, adalah pembuat pedang panjang, Tachi. Sedangkan, Muramasa sebenarnya adalah pembuat, menurut sumber penulis, Katana.
Karena itulah, banyak hal yang penulis karang, seperti fakta yang penulis sebutkan tadi, dalam penulisan ini.
Akihiro dan Yosimitsu sendiri, menurut sumber penulis, merupakan 2 orang murid masamune yang langsung didiknya.

Hari itu mungkin hari yang tak akan terlupakan untuk dia. Hari di mana dia akan merubah total salah satu falsafah hidupnya, “Samurai maupun Pembuat pedang adalah sama, mereka adalah pembunuh.” Suatu falsafah hidup yang sangat tak lazim dimiliki oleh orang yang bertempat tinggal di provinsi Sagami. Provinsi di mana para penduduknya sangat tergila-gila pada pedang. Penduduk yang sangat mengerti akan pentingnya keindahan bentuk suatu pedang. Maklum saja, di sana memang tinggal salah seorang Pembuat pedang terbaik di Jepang.

Suasana di Jepang sendiri sangat kacau saat itu. Tentara Mongol telah menyerang mereka dua kali. Serangan itu sendiri telah mengakibatkan kerusakan yang cukup parah di bagian utara dari pulau Kyushu. Hal ini memicu pemerintah Jepang untuk mempersiapkan pasukan Samurai. Mereka dibekali pemerintah Jepang dengan baju dan topi baja. Mereka pun mencari-cari tachi (yang biasa kita sebut dengan pedang) karya Pembuat pedang. Hal inilah yang membimbing pada kebutuhan pembuatan pedang panjang yang indah dan hebat pada era ini. Karena itulah orang-orang mulai mempersiapkan diri untuk menjadi seorang samurai.

Semua orangkah? Tidak! Tidak semuanya! Hiromitsu sama sekali tak ingin menjadi seorang samurai. Hiromitsu bahkan sangat membenci pedang. Tak pernah terbersit sedikit pun dalam pikirannya untuk menjadi seorang samurai bahkan untuk menyentuh pedang seklai pun. Apa yang dilakukannya hanyalah berdagang. Suatu pekerjaan yang justru tak lazim dilakukan di masa ini. Namun, Hiromitsu sama sekali tidak peduli.

Hiromitsu adalah seorang pemuda yang berpenampilan kurus dan agak semerawut. Dalam kesehariannya, dia hampir selalu mengenakan Suo (sejenis nama kimono) yang bagus. Bisa jadi ini berhubungan dengan barang yang dia dagangkan. Dia memang berdagang pakaian. Rata-rata yang dia dagangkan adalah suikan (pakaian untuk samurai). Setidaknya hal inilah yang dia sukai dari banyaknya samurai di Sagami. Dagangannya memang laku keras di wilayah ini.

Bagi Hiromitsu pedang itu adalah tajam. Dan tajamnya dapat melukai siapa saja yang menyentuhnya. Hiromitsu sangat membenci peperangan. Hiromitsu tak mau melukai siapa pun. Karena itulah Hiromitsu tak mau menjadi seorang samurai. Hiromitsu pun tak mau menjadi seorang Pembuat pedang. Dia pun tak peduli akan keberadaan beberapa Pembuat pedang hebat yang bermukim dekat tempat tinggalnya.

Namanya Masamune Okazaki. Atau, bisa juga kau sebut Goro Nyudo Masamune (pendeta Goro Masamune). Dia adalah Pembuat pedang termahsyur saat itu. Ada yang mengatakan kalau Masamune membuat pedang yang terbuat dari baja dengan 4,194,304 lapis. Suatu angka yang sangat mencengangkan tentunya. "Siapa peduli?" Mungkin itulah yang akan dikatakan Hiromitsu saat mengetahuinya.

Hal itu itu bukanlah hal yang luar biasa bagi Hiromitsu. Bagi dia, Masamune hanyalah seorang pembunuh. Masamune telah membuat pedang yang akan digunakan untuk saling membunuh. Bagi dia Masamune, maupun Pembuat pedang lainnya, bukanlah seseorang yang patut dihormati.

“Kau tahu kan kalau nanti akan ada suatu pertunjukan yang hebat! Muramasa akan menantang Masamune!” Tak bisa dibayangkan bagaimana kalau mereka saling unjuk kebolehan.” Ucap Akihiro, sahabat Hiromitsu, saat datang membeli dagangan Hiromitsu.

Akihiro bertubuh cukup besar. Setidaknya lebih besar daripada Hiromitsu. Dalam kesehariannya dia mengenakan ki nagashi (pakaian kimono santai sehari-hari) biru tua. Sepertinya, dia memang hanya mempunyai warna itu di rumahnya. Dia adalah teman kecil dari Hiromitsu. Mereka selalu bermain bersama. Bagi Hiromitsu sendiri Akihiro lebih dari sekedar teman. "Akihiro adalah saudaraku" Begitulah Akihiro di mata Yosimitsu. Persahabatan yang terjalin sejak kecil telah membuat mereka memiliki suatu ikatan batin. Mereka saling mengerti satu sama lain. Mengerti satu sama lainkah? Sepertinya Samurai dan Pembuat pedang adalah pengecualian untuk itu.

“Begitu pentingkah? Kurasa itu bukan hal yang menarik. Aku sama sekali tak tertarik melihat dua orang “pembunuh” saling adu keahlian bagaimana mampu “membunuh.” Balas Hiromitsu.
“Bagaimana kau menyebut mereka sebagai “pembunuh”? Mereka telah ikut berjuang dengan membantu mebuatkan pedang untuk para samurai. Tidak sepertimu yang hanya berdagang setiap hari dan tak pernah peduli akan perjuangan para samurai,” Sindir Akihiro.
“Justru itulah. Mereka membuatkan pedang untuk membunuh bukan? Mereka membantu para samurai untuk membunuh. Bagiku mereka sama saja saja seperti para samurai. Mereka pembunuh,” Balas Hiromitsu.
“Mengapa dari dulu kau tak pernah berubah? Selalu saja menganggap para samurai sebagai pembunuh? Tanpa mereka, kita semua pasti sudah dijajah oleh tentara Mongol,” Jawab Akihiro.
“Dengan adanya mereka juga maka pembunuhan akan sering terjadi. Kau tak lihat bagaimana Muramasa itu? Tak lihat bagaimana dia begitu sombong akan pedang buatannya. Pedangnya itu bahkan sudah dikenal sebagai pedang “haus darah.” Pedang buatannya seolah-olah akan terus mencari korban untuk dibunuh. Kebetulan saja sekarang sedang perang, makanya mereka dianggap sebagai pahlawan. Aku yakin sebenarnya apa yang ada dalam pikiran mereka hanyalah membunuh. Tidakkah kau lihat bagaimana Muramasa menghias pedangnya sedemikian rupa hingga menjadi indah? Aku tak mengerti apa yang ada dalam pikirannya. Mengapa ia senang sekali menghias suatu pedang?” Heran Hiromitsu.
“Mungkin kau benar mengenai Muramasa. Aku juga tak menyukainya. Tapi hal itu tidak berlaku untuk Guru Masamune. Dia orang baik. Apakah karena prasangkamu terhadap Muramasa kau jadi tak bersikap ramah terhadap Masamune setiap kali menemuinya di kuil?” Kata Akihiro meyakinkan Hiromitsu.
“Mungkin juga. Dan, aku rasa pendapatku memang benar. Bagiku setiap Pembuat pedang sama saja. Tak jauh berbeda dengan Muramasa.” Tegas Hiromitsu.
“Bagaimana kalau kau melihat pertunjukan nanti sore? Kalau kau ikut aku akan memborong semua daganganmu. Percayalah!” rayu Akihiro.
“Serius?”
“Ya!”
“Baiklah aku akan melihatnya. Tapi aku tak janji pandanganku terhadap mereka akan dapat berubah nanti.”
“Baiklah.”

Hari pun mulai sore. Hiromitsu menutup tokonya. Dia bersiap-siap untuk berangkat melihat pertunjukan akbar itu. Sebelum berangkat dia mengisi perutnya dengan makanan kesukaannya, genmodoki. Lalu dia pun mengenakan suo yang biasa dia kenakan. Dia lalu menunggu Akihiro karena mereka memang janji untuk datang bersama-sama.

Tak lama kemudian Akihiro datang. Ia mengenakan Suo terbaiknya. Suo berwarna putih. Jarang sekali sebenarnya Suo yang berwarna cerah. Hm...Ternyata tidak hanya warna biru tua saja yang dimilikinya. Hiromitsu sendiri heran dengan sikap Akihiro. "Memangnya kita akan menghadiri suatu festival?" Begitulah tanya Hiromitsu.

Sepanjang perjalanan mereka banyak berbincang-bincang. Bincangan mereka tak jauh-jauh dari Samurai dan Pembuat pedang. Sepanjang perjalanan mereka melihat banyak Samurai. Tampaknya pertunjukan nanti akan dipenuhi penonton.

Akhirnya mereka tiba di tempat pertunjukan. Di hadapan mereka kini telah berdiri dua orang Pembuat pedang yang legendaris. Sungguh pemandangan yang jarang disaksikan. Suasana hening pun terpecahkan dengan suara Muramasa yang lantang.

“Sekarang aku akan tunjukkan pada kalian bagaimana kehebatan dari pedangku, Juuchi Fuyu!”

Muramasa mulai menancapkan pedang buatannya di sungai. Dia memperlihatkan kepada penduduk betapa tajam pedangnya. Pedangnya memotong segala benda yang melaluinya. Pedang itu seperti membelah arus air sungai. Pedang itu memotong ikan dan daun mati di sungai menjadi dua. Bahkan, angin yang berhembus pun sepertinya ikut terbelah.

Semua mata takjub akan pemandangan ini. Mereka tak berhenti memuji kemampuan dari Muramasa. Pedang itu memotong begitu sempurna setiap benda yang dilaluinya. Hiromitsu sendiri tak dapat menutupi rasa kagumnya. Bukan kagum akan hal yang baik tentunya. Hiromitsu hanya kagum akan kemampuan pedang itu memotong. Tak lebih dari itu. Sebaliknya, Hiromitsu semakin yakin apa yang diyakininya benar. “Pedang memang benar-benar senjata yang hanya akan melukai,” gumamnya dalam hati.

“Kau lihat itu , Masamune? Kau lihat akan kehebatan pedangku! Sekarang, giliran kau yang memperlihatkan kemampuan pedangmu!” tantang Muramasa memecah keheningan.

Segera saja Masamune menancapkan pedang buatannya, Yawaraka-Te, ke dalam sungai. Semua mata pun menantikan apa yang akan terjadi. Apakah pedang Masamune akan meampu berbuat lebih hebat? Apakah pedang ini bisa memotong batu yang ada di sekitarnya hingga ia sulit ditancapkan?

Kemudian, semua orang terkejut. Pedang buatan Masamune tak dapat memotong apa pun. Dai tak bisa memotong daun mati dan ikan yang berenang mendekatinya. Daun dan Ikan tersebut hanya mengalir begitu saja di samping pedang tanpa menyentuhnya. “Ada apa ini? Apa yang salah? Apakah Masamune telah kehilangan keahliannya?” kira-kira begitulah pertanyaan orang-orang yang menyaksikannya, termasuk Hiromitsu.

Di tengah keheranan itu salah penduduk maju. Dia menjelaskan apa yang dilihatnya setelah memberi salam kepada dua orang ahli itu, “ Pedang yang pertama memang pedang yang sangat bagus dilihat dari sudut pandang mana pun. Namun, pedang itu haus darah, pedang setan. Dia tidak peduli siapa pun atau apa pun yang akan dipotong. Mungkin dia akan dapat memotong Kupu-kupu seperti halnya memenggal beberapa kepala. Namun, pedang kedua sebenarnya pedang yang lebih baik. Dia tak akan memotong siapa pun atau apa pun yang tidak berdosa!”
( Daun dan Ikan menjauh dari pedang Masamune, karena hawa damai yang dipancarkannya.)

Pernyataan itu meresap ke dalam kalbu Hiromitsu. Dalam sekejap Hiromitsu merasa apa yang dipikirkannya selama ini adalah salah. Tidak semua Samurai maupun Pembuat pedang adalah orang jahat. Rasa ini begitu membuncah dalam kalbunya. Dia merasa bersalah karena telah menganggap semua Samurai maupun Pembuat pedang sama. Sam-sama haus akan darah.

Beberapa lama kemudian orang-orang mulai pulang. Tapi tidak dengan Hiromitsu. Hiromitsu malah maju mendekati Masamune dan berkata, “Bisakah aku menjadi muridmu?”

Akhirnya, Hiromitsu dan Akihiro berguru pada Masamune. Mereka berdua pun kelak dikenal sebagai Pembuat pedang yang hebat.

Miyamoto Musashi

Miyamoto Musashi , atau biasa disebut Musashi saja, adalah seorang samurai dan ronin yang sangat terkenal di Jepang pada abad pertengahan. Ia diperkirakan lahir pada sekitar tahun 1584, dan meninggal tahun 1645. Nama aslinya adalah Shinmen Takezo. Kata Musashi merupakan lafal lain dari "Takezo" (huruf kanji bisa memiliki banyak lafal dan arti). Musashi memiliki nama lengkap Shinmen Musashi No Kami Fujiwara No Genshin.


Asal keturunan
Panggilan masa kecil Musashi adalah Bennosuke. Nama Miyamoto sendiri adalah nama kuno sebuah daerah di barat daya Tokyo. Nama No Kami berarti kaum bangsawan daerah setempat. Pada umumnya, Fujiwara adalah nama asal dari keluarga leluhur para bangsawan di Jepang yang diturunkan ribuan tahun yang lalu. Nenek moyang keluarga Musashi (Hirada/Hirata) adalah keturunan keluarga Shinmen, penguasa di Kyushu, pulau bagian selatan Jepang.


Masa kecil
Ayah Musashi, Munisai Hirata, meninggal ketika ia diperkirakan baru berusia 7 tahun. Setelah ibunya kemudian juga meninggal, maka Musashi kemudian ikut paman dari pihak ibu. Dengan demikian, ia sudah yatim piatu ketika Toyotomi Hideyoshi menyatukan Jepang pada tahun 1590. Tidak jelas apakah keinginan bermain Kendo adalah berkat pengaruh pamannya ataukah keinginan Musashi sendiri.


Berbagai pertarungan
Musuh pertama Musashi ditemuinya ketika ia baru berusia 13 tahun. Ia adalah Arima Kihei, samurai perguruan Shinto Ryu bidang seni militer yang terampil bermain pedang dan tombak. Musashi mengalahkannya dengan cara melemparnya ke tanah dan memukulnya dengan tongkat, sehingga musuhnya tersebut mati berlumuran darah.

Ketika ia berusia 16 tahun, Musashi mengalahkan lawan berikutnya, dan sejak itu ia kabur dari rumah dan terlibat dalam berbagai kontes pertarungan dan peperangan sampai ia berusia 50 tahun. Musashi mengembara keliling Jepang dan menjadi legenda. Berbagai musuh terkenal pernah dikalahkannya, antara lain samurai-samurai keluarga Yoshioka di Kyoto, jagoan ilmu tongkat kondang Muso Gonosuke di Edo, bangsawan Matsudaira di Izumo, dan Sasaki Kojiro di Bunzen.

Pertempuran lain adalah pertempuran melawan salah satu perguruan bela diri terkenal di Jepang pada masanya di Ichijoji. Musashi bertempur melawan sekitar 50 samurai, dan pertempuran tersebut dimenangkan oleh Miyamoto Musashi dengan teknik dua pedangnya. Hingga saat ini, bekas pertempuran Musashi di Ichijoji dijadikan monumen oleh masyarakat Jepang.

Salah satu peperangan terkenal yang sering dikatakan melibatkan Musashi adalah Pertempuran Sekigahara di tahun 1600, antara pasukan Tokugawa Ieyasu dan pasukan pendukung pemerintahan Toyotomi Hideyori, dimana ribuan orang tewas terbantai dalam peperangan itu sendiri dan pembantaian sesudahnya oleh tentara pemenang perang. Saat itu Musashi memihak pasukan Toyotomi Hideyori (anak dari Toyotomi Hideyoshi).


Masa penyepian dan karya
Setelah melewati periode pertarungan (terakhir melawan Sasaki Kojiro) dan peperangan tersebut, Musashi kemudian menetap di pulau Kyushu dan tidak pernah meninggalkannya lagi, untuk menyepi dan mencari pemahaman sejati atas falsafah Kendo. Setelah sempat meluangkan waktu beberapa tahun untuk mengajar dan melukis di Kuil Kumamoto, Musashi kemudian pensiun dan menyepi di gua Reigendo. Di sana lah ia menulis Go Rin No Sho, atau Buku Lima Cincin/Lima Unsur. Buku ini adalah buku seni perang yang berisi strategi perang dan metode duel, yang diperuntukkan bagi muridnya Terao Magonojo. Namun oleh peneliti barat, buku ini dianggap rujukan untuk mengenal kejiwaan dan pola berpikir masyarakat Jepang. Buku ini menjadi klasik dan dijadikan rujukan oleh para siswa Kendo di Jepang. Musashi dianggap sedemikian hebatnya sehingga di Jepang ia dikenal dengan sebutan Kensei, yang berarti Dewa Pedang. Tak lama setelah itu, Musashi meninggal di Kyushu pada tahun 1645. Musashi tidak menikah dan tidak mempunyai keturunan, tapi ia mempunyai seorang anak angkat sekaligus murid yang juga masih saudara sepupunya bernama Iori Miyamoto.


Pengaruh
Studi kehidupan dan hasil karya Musashi masih tetap relevan pada masa kini, karena mencakup taktik dan strategi yang dapat diaplikasikan untuk berbagai kegiatan praktis seperti periklanan, bisnis, dan militer. Berbagai produk budaya seperti film dan buku sastra juga tetap diminati masyarakat, diantaranya yang terkenal ialah buku karya penulis Eiji Yoshikawa dan film karya sutradara Hiroshi Inagaki. Inspirasi yang diberikan oleh Musashi tidak saja terjadi pada masyarakat Jepang, tetapi juga pada masyarakat dari berbagai penjuru dunia.

the story of sephiroth

sephiroth, lahir dari pasangan scientist Hojo dan Lucrecia, dua orang scientist yang bekerja untuk Shinra Company. Hnah, ketika Sephiroth ini masih di dalam kandungan, Hojo menjadikannya sebagai kelinci percobaan. Ia menginjeksikan sel Jenova kepadanya. Hal ini, di kemudian hari , menyebabkannya mempunyai kekuatan lebih dari anak anak seusianya yang lain.

Ketika Sephiroth lahir, Hojo membawanya lari dan memisahkannya dari Lucrecia. Ia tidak pernah memberi tahu Sephiroth tentang ibunya yang asli. sephiroth hanya tahu bahwa ibunya adalah Jenova.

Lucrecia mengalami depresi berat karena hal ini. apalagi ketika tahu bahwa Sephiroth menjadi 'gila' dan menjadi seorang crusher, yang menghancurkan dan membunuh siapa saja yang ia anggap menghalangi jalannya.

beranjak remaja, Sephiroth mendaftar untuk menjadi soldier. di sini, kemampuannya berkembang pesat melebihi sodier yang lain. Dalam waktu singkat, ia telah berada di jajaran soldier kelas 1, dan langsung menjadi idola bagi soldier yang lain. Segala tugas yang dibebankan padanya dapat diselesaikannya dengan baik. Hal ini menyebabkannya mendapat gelar 'Hero' dari masyarakat sekitar.

Kemudian dia diberi misi untuk memeriksa Mako Reactor yang ada di Nibelheim bersama dengan Zack dan Cloud yang pada waktu itu Cloud hanya seorang prajurit Shinra. Setibanya di Nibelheim, Sephiroth memulai pemeriksaan dipandu oleh teman masa kecil Cloud, Tifa. Di dalam Mako Reactor, Sephiroth sangan terkejut ketika mengetahui bahwa di dalam ada suatu ruangan bertuliskan Jenova dan tabung-tabung berisikan monster percobaan Shinra. Dari situlah Sephiroth mulai menganggap bahwa dirinya juga bukanlah manusia, melainkan hanya hasil percobaan Shinra. Setelah kejadian itu Sephiroth mengurung dirinya di dalam sebuah mansion tua Shinra yang ada di kota Nibelheim. Sephiroth membaca semua buku yang ada di perpustakaan mansion itu selama berhari-hari.

Setelah dia membaca semua buku itu, akhirnya dia menjadi "gila" karena pengaruh sel Jenova dan menganggap bahwa dirinya adalah salah satu dari kaum Cetra. Dia juga menganggap bahwa umat manusialah yang menyebabkan punahnya kaum Cetra dan hanya sang "ibu" Jenova yang berhak untuk menguasai planet. Dengan keyakinannya itu dia akhirnya membakar kota Nibelheim dan pergi menuju Reactor untuk bertemu sang "ibu".

Beberapa penduduk yang selamat memburu Sephiroth, termasuk Tifa dan ayahnya. Saat tiba di Reactor, Tifa menemukan ayahnya yang tewas dan pedang Sephiroth, Masamune, di sisi tubuhnya. Tifa langsung mencabut pedang itu dan berusaha menyerang Sephiroth dari belakang. Sayangnya usaha itu sia-sia dan Tifa tergeletak tak berdaya. Dan akhirnya Sephiroth bertemu dengan sang "ibu" Jenova. Saat itu Zack yang menyusul Sephiroth melihat Tifa tergeletak. Zack yang marah akhirnya menantang Sephiroth dan ingin membunuhnya. Namun sayang dia juga terhempas begitu saja oleh Sephiroth. Untungnya Cloud yang juga menyusul menemukan Zack terbaring di tanah. Dia menyuruh Cloud untuk membunuh Sephiroth. Pada saat Sephiroth mengambil kepala Jenova, dia ditusuk dari belakang oleh Cloud. Karena tusukan itu Sephiroth mengalami cedera yang cukup parah. Tetapi Sephiroth membalas dengan menusukkan Masamunenya pada Cloud. Kemudian saat Sephiroth mencoba melarikan diri sambil membawa kepala Jenova, Cloud, yang juga mengalami cedera parah akibat tusukan Sephiroth, mendorongnya hingga akhirnya dia terjatuh ke dalam Lifestream dan menghilang.

Nahh, begitu loh, kisahnya sephiroth kok bisa jadi jahat, and...., tahu nggak, lucrecia sebagai ibu sephiroth sangat bingung dan hampir kehilangan kendali dirinya ketika tahu bahwa sephiroth, anaknya itu, jadi sedemikian 'edan'. akhirnya ia mengurung dirinya dalam kristal mako.

Aku Pada Engkau

Aku ingin Bersamamu Seperti biasanya
Seperti Matahari yang selalu terbit dari Timur dan tenggelam dari barat,
Dengan Butiran Embun yang Turun Perlahan dari atas dedaunan,
Meski Hari itu tak Ber-Pelangi juga Ber-hujan.

Aku ingin Berbicara Padamu Seperti Biasanya
Seperti Kicau Burung pada anaknya,
Selalu ada kehangatan dan Makna di setiap kata,
Meski Terkadang Kita Hanya Bisa Terdiam dalam pandangan Kosong.

Aku Ingin Memangilmu Seperti biasanya
Bertegur sapa dalam Setiap Acara,
Dan kau membalasnya dengan Sama,
Meski Kini Sebuah nama Sudah takmampu untuk Keluar dari Suara.

Aku ingin Merindukanmu Seperti Biasanya,
Seperti Bumi pada langitnya,
Seperti Senja Pada Sang Fajar,
Dan Aku pada Engkau…

Apakah Urusan Kita Telah Benar2 Selesai Hingga Saat ini…???

Umar bin Khattab

Nama lengkapnya Umar bin Khattab. Ayahnya adalah Khattab bi Nufail al-Mahzumi. Ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar bin Khattab lahir di Mekah. Ia lahir 13 tahun setelah kelahiran Rasulullah SAW, tepatnya pada tahun 581 Masehi.

Umar berasal dari Bani Adi. Bani Adi tergolong rumpun suku Quraisy. Keluarganya termasuk bangsawan Quraisy yang dihormati. Sejak kecil Umar mendapatkan pendidikan yang sangat baik. Dia memperoleh pelajaran membaca dan menulis. Dua kecakapan ini sangat jarang dimiliki. Sebab pada masa itu orang dalam kebodohan.

Masa remajanya diisi dengan menggembala unta. Umar membawa ternaknya di pinggiran Mekah. Kadang-kadang sampai ke Dajnan. Pertumbuhan fisik Umar lebih cepat dibanding yang lain. Dia lebih tinggi dan besar. Wajahnya putih kemerahan. Tangannya kidal dengan kaki yang lebar. Umar berjalan sangat cepat. Umar adalah pemuda yang gemar olah raga. Dia jago gulat. Banyak lawan-lawan dibantingnya ketanah. Umar juga mahir menunggang kuda.

Kecakapan itu membuatnya sangat terkenal. Banyak orang memuji kehebatan Umar. Sayangnya, Umar sangat memusuhi Nabi Muhammad. Dia tidak menyukai Islam.

Ajaran Islam membuat penduduk Mekah heboh. Umar tak suka keributan dalam masyarakat. Dia ingin menghentikan dakwah Nabi Muhammad.Bahkan Umar menyiksa budaknya yang memeluk Islam.

Pada suatu hari, Umar berniat membunuh Nabi Muhammad. Ia pun bergegas mencari Rasulullah. Di tangannya sebilah pedang tajam dihunus. Tujuannya adalah Darul Aqram di Safa. Kabarnya Nabi Muhammad beserta sahabatnya berada di sana.

Namun, Umar berselisih jalan dengan Nu’aim bin Abdullah. Nu’aim bertanya, “Mau kemana?”

Umar menjawab, “Aku sedang mencari Muhammad. Dia menghina ajaran leluhur kita. Ia memecah belah masyarakat Quraisy. Aku akan membunuhnya!”

Kamu menipu dirimu sendiri, Umar! Lebih baik kamu pulang saja. Uruslah dulu keluargamu. Luruskanlah mereka!” ucap Nu’aim. “ Keluargaku yang mana maksudmu?” sergah Umar.

“Adikmu Fatimah binti Khattab masuk Islam. Begitu pula suaminya, Sa’id bin Zaid,”terang Nu’aim. Wajah Umar merah karena malu. Dia pergi membelokkan langkah. Tujuannya bukan lagi membunuh Rasulullah.

Umar menuju rumah adiknya. Ternyata saudarinya sedang membaca ayat Al-Qur’an. Adiknya menyembunyikan tulisab ayat. Sebab Umar sudah berdiri marah di depan pintu.

“Aku sudah mendengar kabar itu. Ternyata kalian mengikuti agama Muhammad!” damprat Umar. Lalu Umar menghantam Said. Adiknya berusaha melindungi suaminya. Tapi dia juga kena pukulan. Mulut adik perempuannya berdarah.

Adik perempuan Umar balik marah, “ Ya, kami sudah masuk Islam. Kami beriman pada Allah dan Rasul. Sekarang perbuatlah apa maumu!”

Timbullah rasa kasihan dalam diri Umar. Marahnya pun hilang. Kemudian ia meminta bacaan yang disembunyikan adiknya. Umar membaca tulisan ayat Surat Thaha. Dia menjadi sangat terguncang dan sadar.

Saat itu juga, Umar mencari Rasulullah. Umar mengetuk pintu rumah. Seorang sahabat cemas, “Wahai Rasul! Umar datang membawa pedang!”

“Izinkan dia masuk!” seru Nabi Muhammad.

Umar berkata dengan haru, “Rasulullah! Aku datang menyatakan beriman pada Allah dan Rasul.” Rasulullah beserta para sahabat bertakbir gembira. Sejak itu Umar menjadi muslim yang taat. Dia setia melindungi agama Islam.

Umar masuk Islam pada tahun keenam kenabian. Saat itu ia berusia 27 tahun. Setelah masuk Islam, ia digelari Al-Faruq, artinya pemisah antara kebenaran dengan kebatilan.

Uamr ikut hijrah ke Madinah tahunn 622 Masehi. Umar juga ikut serta pada banyak peperangan. Di antaranya, perang Badar, Uhud, Khaibar serta penyerangan ke Syria. Dia berperang dengan gagah berani melawan musuh agama. Sehingga pasukan Islam meraih kemenangan.

Sewaktu masa jahiliyah, Umar benci Rasulullah. Setelah masuk Islam, dia sangat mencintai Rasul. Hafsah, puteri Umar menikah dengan Nabi tahun 625 M. Sehingga hubungan Umar dengan Rasul semakin erat.

Umar sedih mendengar kematian Nabi Muhammad. Sebab ia sangat mencintai dan dekat dengan nabi. Kemudian Abu Bakar diangkat jadi Khalifah pertama. Dia memimpin dengan baik.

Menjelang wafat, Abu Bakar jatuh sakit. Dia menawarkan Umar sebagai penggantinya. Abu Bakar meminta pendapat beberapa sahabat. Kebanyakan mereka setuju. Abu Bakar pun bertanya kepada jamaah masjid. Para jamaah pun menyetujui.

Abu Bakar resmi menunjuk Umar sebagai penggantinya. Abu Bakar pun meninggal dunia. Umar bin Khattab diangkat menjadi khalifah Rasyidin kedua. Ia memerintah selama sepuluh tahun (634-644).

Saat itu ada dua kerajaan besar. Kerajaan Persia dan Romawi menguasai dunia. Keduanya suka menjajah bangsa-bangsa lainnya. Penduduk di negeri-negeri jajahan sangat menderita. Mereka pun minta pertolongan. Umar mengirim pasukan untuk membebaskan.

Pasukan Islam mengambil-alih Mesopotamia dan sebagian Persia. Umar mengirim pasukan terbaiknya. Sehingga bisa membebaskan Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara. Tak ketinggalan merebut Armenia dari kekaisaran Romawi.

Persia dan Romawi berhasil dikalahkan. Hal ini membuat wilayah kekuasaan Islam semakin luas. Penduduk negeri-negeri itu berbondong-bondong masuk Islam. Selama pemerintahan Umar, negara Islam tumbuh dengan kuat. Sebab itulah disebut adikuasa dunia.

Umar adalah seorang khalifah yang gagah berani. Ia tidak pernah takut menumpas kejahatan. Ia sangat suka menegakkan kebenaran. Hal ini membuat Umar sangat disegani oleh musuh-musuhnya.

Banyak pertempuran besar yang dilakukan untuk penaklukkan ini. Di antaranya pertempuran Yarmuk tahun 636 M di dekat Damaskus. Pasukan Romawi yang mencapai 70 ribu orang tak bisa mengalahkan pasukan Islam . padahal Umar hanya mengirim pasukan 20 ribu.

Kemudian ada pertempuran Qadisiyyah. Pasukan Islam mendapatkan kemenangan. Pasukan Persia yang lebih besar kocar-kacir. Pertempuran ini terjadi tahun 636 M dekat sungai Eufrat. Pasukan Islam dipimpin oleh Sa’ad berhasil membunuh jenderal Persia, Rustam Farrukhzad.pertempuran penting lainnya adalah pembebasan Yerussalem di Palestina. Pasukan Islam melakukan pengepungan yang lama. Tahun 637 M, pasukan Islam berhasil membebaskan kota tersebut.

Umar diberikan kunci kota oleh pendeta Sophronius. Dia dipersilahkan memasuki kota. Umar menjamin keselamatan penduduk Yerussalem. Tak ada yang disakiti. Sebab Islam datang untuk melindungi.

Kemenangan pasukan Islam sangat mengagumkan. Mereka memiliki keberanian dan semangat jihad luar biasa. Jihad adalah semangat berjuang demi Islam. Umarlah yang sering menyemangati pentingnya berjuang membela kebenaran.

Umar melakukan sejumlah perubahan dalam pemerintahan. Umar nengontrol dari dekat kebijakan publik. Ia mengatur sistem administrasi daerah yang baru ditaklukkan. Umar menyelenggarakan sensus. Seluruh penduduk di kekuasaan Islam dihitung.

Umar sangat mencintai masjid. Dia memperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Mekkah. Begitu pula Masjid Nabawi di Medinah. Perbaikan masjid itu dilaksanakan tahun 638 M.

Sebelumnya umat Islam belum punya kalender,. Umar mengeluarkan keputusan membuat penanggalan Islam. Kalender Islam itu disebut Kalender Hijriyah. Karena dimulai dari tahun hijrahnya Nabi ke Madinah.

Gaya hidup Umar sangatlah sederhana. Walaupun menjadi khalifah, ia hidup seperti rakyat kebanyakan. Dia tak pernah punya istana. Dialah pemimpin yang baik hati. Baginya lebih penting kesejahteraan rakyat.

Umar sering berjalan-jalan sendirian pada malam hari. Saat orang tertidur lelap, Umar berkeliling. Dia ingin mengetahui keadaan rakyatnya lebih dekat.

Pada suatu malam, Umar berjalan di perkampungan. Tiba-tiba ia mendengarkan suara tangisan anak-anak. Suara itu berasal dari sebuah gubuk tua. Umar melihat seorang ibu sedang memasak. Sedangkan anak-anaknya menangis kelaparan.

Anak-anak itu telah menangis menunggu makanan. Akhirnya mereka tertidur. Umar mengetuk pintu. Dia masuk dan bertanya, ”Kelihatannya anak-anak ibu sangat kelaparan. Mengapa masakan ibu tak kunjung matang?”

“Tidak ada makanan. Dari tadi aku Cuma merebus batu. Anak-anak mengira di dalamnya makanan. Karena kelelahan mereka akan tertidur,” dengan sedih si ibu menjawab. Dia seorang janda yang tak punya suami.

“Mengapa ibu tidak minta bantuan khalifah?” saran Umar. Tiba-tiba saja sang ibu marah, “Khalifah tak peduli nasib rakyatnya! Dia hanya sibuk dengan pemerintahannya.

Umar kaget dan terdiam. Kemudian dia pamit meninggalkan gubuk tersebut. Khalifah Umar langsung menuju baitul mal. Baitul mal adalah gudang kekayaan negara. Dia memikul sendiri sekarung beras gandum.

Seorang sahabat tak tega dan berkata, “Biar aku pikul, wahai khalifah!” Umar balik marah, “Apa kamu bisa memikul dosaku di akhirat. Aku telah membiarkan rakyat kelaparan.” Malam itu juga Umar mengantarkan ke gubuk sang ibu.

Betapa senangnya si ibu. Sebelum pulang, Umar berpesan, “Besok temuilah khalifah! Minta bantuan lainnya.” Esok harinya, ibu tersebut menemui khalifah. Ibu itu terperanjat. Dia mengenal sang khalifah. Itulah lelaki yang tadi malam memberinya sekarung gandum.

Suatu hari Umar berangkat ke masjid. Dia hendak menjadi imam shalat subuh. Ketika Umar takbir, muncullah seseorang menikamnya dengan khanjar. Khanjar adalah senjata tajam bermata dua. Kejadian itu hari Rabu, 25 Djulhijjah 203 H.

Orang jahat itu adalah Abu Lu’lu’ah Fairuz. Dia budak Persia yang ditawan kaum muslimin. Dia diringkus beramai-ramai oleh jamaah subuh. Sebelum tertangkap Abu Lu’lu’ah pun bunuh diri.

Umar bin Khattab pun wafat karena dibunuh. Sebelum meninggal ia membuat wasiat. Khalifah penggantinya akan dipilih oleh tim khusus. Umar wafat setelah berhasil menjadikan Islam adikuasa dunia. Allah membalasnya dengan surga, Amiin.

RESEP UMAR BIN KHATTAB HINGGA DIJAMIN MASUK SURGA :

1.Peminpin yang cerdas. Umar membuat negara Islam menjadi adikuasa dunia. Dia mengatur pemerintahan dengan baik.

2.Berani membela yang benar. Umar tak takut pada kerajaan yang lebih besar. Dia hanya takut pada kemurkaan Allah. Oleh sebab itu dia berani melawan orang jahat.

3.Ahli perang yang ulung. Umar jago taktik peperangan. Bahkan kerajaan Persia dan Romawi bisa dikalahkan.

4.Sangat memperhatikan rakyatnya. Umar bersedia menggendong karung gandum untuk keluarga miskin. Dia malu bila ada rakyat kelaparan.

5.Hidupnya sangat sederhana. Umar tidak suka kemewahan. Dia lebih suka hidup seadanyaseperti rakyat biasa. Sehingga ia dicintai rakyat.

Silence Journey

Teman...
Saat aq tulis tulisan ini aq berada di atas kapal dalam perjalanan ke madura
dengan kesunyian malam dan Desir Ombak Menghantam kapal
beserta langit hitam pekat tak berbintang
Mendramatisir Hati yang Sedang galuh...

Teman...
Kini kapal mulai Berjalan Perlahan Meninggalkan Pelabuhan
Bayangan Cahaya Lampu Bergoyang di permukaan Laut Hitam
Terdengar Gurau Canda Orang tua ke Anaknya Cukup Menghibur kesunyianQ
Menghangatkan Suasana yang hampir Membeku oleh dinginnya angin Malam.


Teman...
Pernakah Kita memiliki Sesuatu yang paling berharga di dunia ini,
dan Kita merasa Sangat Beruntung pernah bisa memilikinya,
Seperti Sungai yang Mengalir Jernih tiada hentinya
Memberikan kehidupan Setiap makhluk di Sekitarnya

Teman...
Pernakah juga Kita membayangkan
Hal yang kita anggap paling berharga di dunia ini telah Hilang
dan Kita merasa Sangat Menyesal karena tidak mampu berbuat apa2 untuk mempertahankanya.
Seakan2 Sungai yang dahulu jernih kini telah mengering...


Ada dua hal yang tidak pernah aq Sukai di dunia ini :

Yang pertama, Saat dimana Seseorang tidak mampu untuk mempertahankan miliknya yang dia anggap paling berharga didunia.
Aq menyebutnya "Pecundang".

Yang kedua, Kebohongan, dimana Seseorang berkata baik2 saja padahal kenyataanya ada hal yang sangat menggangu di dalam dirinya.

Namun Sayangnya kedua Hal tersebut cukup ada pada diriku...
Sungguh Konyol...

Butterfly Effect

Akhir2 ini Banyak Kejadian yang Mengejutkan yang terjadi padaQ,
Ternyata Selama ini baru kusadari bahwa disekitarQ ini banyak orang2 yang sangat luar biasa.
Tentunya merupakan suatu keberuntungan biasa berada di tengah2 mereka.

Tetapi…
Terkadang Aq masih merasa Sendirian ditengah2 mereka,
Mungkin karena aq berbeda dengan mereka,

Terkadang juga Aq merasa tidak tau harus berbuat apa,
Mungkin karena aq tidak sama dengan mereka,

Tetapi Setiap kali ku terlalu jauh untuk menyesali Kehidupan ini,
Mereka Selalu muncul dan berkata :
“Hey you, Get Back to Reality there is still a Long Journey to take…”

Dialah seorang Sahabat…
Yang selalu menyakinkanQ disaat aq tidak percaya lagi untuk melakukan Hal yang tidak mungkin…
Yang Selalu Mengubah Keputus asa’an menjadi Bara Semangat…
Yang Selalu menepuk pundakQ disaat Realita telah mengalahkan Logika…

Dan disaat itu juga langkahQ ini semakin Tangguh untuk menerjang Segala Cobaan yang aq lalui.
Saat itu juga Aq merasa betapa beruntungnya aq pernah dilahirkan di dunia ini…
Dengan segala sumberdaya yang ada.

Dan

Setiap pagi saat kuterbangun Oleh
Sinar matahari yang menyilaukan dari jendela kamarQ

“ Thank’s God I am Still Alive…”

Kepadamu Yang Pernah Ada di HatiQ

Hai dirimu yang disana...

Apa kabar?
Masikah Engkau MengenalQ?
Ato
Ingatkah Aq pernah Mengenalmu?

Memang...

Sungguh ironis kehidupan ini, Seseorang Pernah bertemu dan Pada Akhirnya Harus Berpisah...
tapi untungnya Aq dan Qm Cuman Sebentar Saling mengenal,
dan itu Hanya pertemuan yang Singkat
Hingga tidak Sempat untuk mengatakan Hal yang Sesungguhnya.
Bahwa Waktu Singkat tersebut Sangat Berarti bagiQ.

Sungguh Tragis Kehidupan ini, Seseorang yang pernah Berharap telah Pupus Harapanya...
Tapi Untungnya Aq dan Qm tidak pernah berharap Lebih,
Untuk Menjadi Seorang Sahabat
Hingga Aq Tidak Bisa Membedakan Arti Persahabatan dan Cinta.
Bahwa Harapan tersebut Selalu ada padaQ.

Sungguh Kejam Kehidupan ini, Seseorang yang pernah Bermimpi telah Terbangun dari mimpinya...
Tapi Untungnya Aq dan Qm Telah Terbangun dari Mimpi,
Dan Tersadar ke Realita
Lalu Mulai Tertunduk dan Menyadari.
Bahwa Mimpimu dan MimpiQ Sungguh Jauh Berbeda dan Tidak mungkin pernah bertemu...

Entah Mengapa aq tulis Tulisan Konyol ini.
Mungkin Seandainya ini Terbaca Oleh mu, Setidaknya ini bisa menjadi Perpisahan dari
Kenangan Waktu yang Sangat berarti dulu,
HarapanQ,
dan juga MimpiQ...

Apapun itu,
Semoga bisa menjadi Suatu Kebahagian dan Jalan Terbaik,
Bagi Semua ato mungkin Setidaknya Salah Satu dari kita...

Amin...

To : Vin

Kepada TuhanQ...

Ya Allah...
Telah Kulantunkan Doa2q Hanya UntukMu,
Telah KuSujudkan diriQ Hanya padaMu,
Telah KuSebut NamaMu di Setiap Hembusan NafasQ,
Kesalahan Apa Sebenarnya yang Telah ku lakukan...

Sehingga Kau Benar2 Mengambilnya...
Menghilangkan Sebuah Harapan Seorang Hamba
Yang Terus Berharap dan Memohon Cintanya
dari Engkau yang Maha Mengasihi dan Menyayangi...

Sesungguhnya Engkau Maha Memberi Ya Allah...
Ataukah Aku ini Sungguh tidak pantas untuk memohon doa dariMu...
Memohon Sedikit Harapan dariMu ya Allah...

Sesungguhnya Tidak ada Hal yang mustahil BagiMu Ya Allah...
Ataukah diriQ ini Memang Terlalu Hina
Mengaharap Sesuatu Hal yang Terlalu Berlebihan dan Mustahil Untuk diriQ...

Ya Allah,
Apakah Semua ini adalah Ujian dariMu...?
Seandainya ini Benar, Bagaimanakah Akhir Ujian dariMu ini Nantinya...?
Ataukah Ujian ini mungkin tidak akan Pernah Berakhir...
Karena Akhir dari Ujian ini Hampa, dirinya telah Hilang,
Kesempatan itu telah Lenyap...


Apakah Semua ini Masih Membutuhkan Kesabaran...?

Seandainya diDunia ini ada Makhluk lain Seperti dirinya...
Maka Aq lah Orang yang Sangat Bersyukur PadaMu Ya Allah,
Meskipun hal ini adalah Sesuatu yang Mustahil.
Tetapi Sesungguhnya,
Tidak ada Hal yang mustahil BagiMu Ya Allah...

Ya Allah...
Jika Kesabaran Memang akan Terus Engkau Ujikan...

Aku akan terus Bersabar...
Meskipun Dengan Kesabaran yang tidak Mampu Lagi di Harapkan...
Hingga Semua Berakhir, dan Aq tidak Mampu Menanggung Sakit ini lagi...

Aq Akan Bersabar, dan Terus Bersabar...


Alasan Mahasiswa Gagal Kuliah

Kalau dilihat dari logika ini, sebenarnya bukan salah sang siswa bila ia tidak lulus ujian, belajar pun mereka tidak sempat...
Tahukah Anda, setahun itu hanya terdapat 365 hari? yang kita tahu sebagai tahun akademik siswa... Coba kita hitung!

Hari Minggu: 52 hari dalam setahun, Anda pasti tahu kalau hari minggu adalah untuk istirahat. Hari tersisa tinggal 313.
Hari Libur (Nasional maupun Internasional): Tak kurang dari 13 hari Libur setahun. Hari tersisa tinggal 300.
Liburan sekolah: Jelas semua siswa akan berlibur dan tidak akan belajar
Biasanya sekitar 2 bulan lebih, anggaplah sekitar 60 hari.
Hari tersisa tinggal 240.

TIDUR 8 Jam sehari untuk kesehatan: berarti 120 hari terpakai.
Hari tersisa tinggal 120.
Tentu kita beribadah kan? paling tidak 1-2 jam kita beribadah, kita
alokasikan 25 hari dalam setahun. Hari tersisa tinggal 95.
BERMAIN yang juga baik untuk kesegaran dan kesehatan, paling tidak
memerlukan 1 jam sehari. Terpakai lagi 15 hari. Hari tersisa tinggal 80.

MAKAN! paling tidak selama satu hari kita habiskan 2 jam untuk makan/minum (makan pagi, siang, sore), hilang lagi 30 hari.
Hari tersisa tinggal 50.

Jangan lupakan, Manusia adalah makhluk sosial, butuh berinteraksi dengan orang lain, kita ambil 1 jam perhari untuk berbicara. 15 jam terpakai lagi,
Hari tersisa tinggal 35.

Kita pun bisa sakit: paling tidak 5 hari dalam setahun, sudah cukup
mewakili. Hari tersisa tinggal 30.

Ujian itu sendiri biasanya dilaksanakan selama 2 minggu per semester
berarti, 24 hari sudah teralokasi untuk ujian. Hari tersisa tinggal 6.
Nonton dan jalan-jalan paling tidak 5 hari dalam setahun.

Hari tersisa tinggal 1 hari.
Satu hari yang sisa itu kan HARI ULANG TAHUN !
"Masa" belajar sih?

Tipe Cowok

Menurut beberapa tipe cowok, salah satu cara ngadepin cewek yang suka netesin air mata, nih cara terjitu:

Cowok Cuek: "Biarin Aja, paling ntar diam sendiri"
Cowok Naif: "Beliin gulali sama balon warna-warni"
Cowok Jaim: "Please jangan bikin malu gue, masa nangis sih"
Cowok gak sabaran: "Hari gene masih nangis,plzzz dech!!?"
Cowok Sensitif: "Ikutan Nangis, malah lebih keras"
Cowok ahli Hipnotis: "Saya hitung 1,2,3...dihitungan ketiga anda melupakan semuanya... lupakan semuanya... lupakan... OK!"

Cowok Pasrah: "Terserah Lo deh!!!"
Cowok Idaman: "Menangislah sepuasnya dipundakku, sambil tangannya melingkar melindungi si cewe.. "
Cowok Tajir: "Sayang sy Beliin Mobil, Handphone..."
Cowok Romantis: "Bacain Puisi, dinyanyiin lagu NINA BOBO"
Cowok Horny: "Dibaringin ditempat tidur del el el"
Cowok Bete: "Dipeluk sambil dibisikin `kita putus aja ya` abisnya kamu cengeng banget sih say"
Cowok Narsis: "Sibuk ngambil foto diri sendiri pake hp"
Cowok Dermawan: "Ngeluarin recehan sembari bilang May God Bless You..."
Cowok Kere: "Sory nih yang, aku ga bisa beliin tissu..."
Cowok Santri: "Astagfirullah....tabahkan hatimu dinda."
Cowok Kritis: "Nanya ada paan sih? siapa? kenapa? dimana? kemana? kok bisa sih? ya udah... ambil positifnya aja lah"
Cowok tulalit: "Kamu nangis dapet bonus apa ditinggal mati sih? Hiiii...kamu bisa juga nangis yah?"

Things Lately on My Mind...

Terkadang di dalam pikiranq sering terlintas beberapa hal yang muncul dan terkadang selalu menggangu, membuatQ tersenyum sendiri, Tertawa, menangis, Hingga terdiam merenung...
tapi aq tidak tau gimana cara mengungkapkanya
(Saking Banyaknya ato saking sulitnya keluar yo...).
So, Aq Tarik nafas dalam2 dan Jari2Q bergerak dengan sendirinya.
(Kurang lebih Kayak Jalangkung nich).

Here we go :

  1. Aq tidak pernah mengerti tentang diriQ sendiri, kenapa terkadang sebuah hal yang kecil bisa menjadi begitu besar bagiQ.
    bisa buatq kecewa banget, dan perlahan-lahan kekecewaan itu berubah seperti kanker yang terus menggerogoti perasaanq sendiri, dan membunuh dari dalam.
    Kenapa Aq tidak bisa menyingkirkan hal tersebut dari dalam My Mind. Kenapa Aq tidak bisa seperti Hardisk yang Tinggal Format File yang ga penting untuk bisa membuangnya.
    (Seandainya bisa, Tak Backup semua data tiap hari diDVD " Mode Ngawur : ON " ).


  2. Yes, Akhirnya PraktikumQ selesai semua,
    meskipun agak berantakan n Nilainya kurang meyakinkan n sempet bikin Asprak BT
    (Maaf ya Mi, Bang, Pin) tuh karena praktikum kmarin bertepatan ma dua Event yang kebetulan bersamaan.
    Tapi seru juga baru kali ni aq ngerjain Praktikum + Ngeprint Lapres Waktu acara di Meja Kesekertariatan.
    Kertas + Printer Sudah tersedia Kyah...x3 (^..^)

  3. Ngerjain Tugas yang uda Numpuk sama Ngurusin Acara yang Hampir Deadline (mungkin) kayak Punya Istri 2.
    Sama-sama penting dan ga bisa ditinggalkan keduanya, Harus Adil Dalam membagi waktu ( Tugas ma Event). Intinya : Punya istri 2 ga enak...
    (Mending 3 ato 4 ja, Pusingnya sama).
    NB : Perhatian Bagi Teman2 yang punya Cew/Cow Aktivis karena berpotensi besar Selingkuh (^_~)

  4. Mengapa di dunia ini Terdapat Bermacam2 Perbedaan Suku, Agama, Ideologi, dan semacamnya. Seandainya di dunia ini tidak ada yang namanya perbedaan,
    mungkin tidak ada seseorang yang akan merasa terkucilkan untuk berada di tengah2 masyarakat daerah lain karena Hanya ada satu suku di dunia ini,
    Tidak ada seseorang yang merasa berbeda karena dirinya Mudblood sehingga terus diBedakan karena hanya ada Satu keyakinan di dunia ini,
    Tidak ada perdebatan sia2 yang dilakukan oleh seseorang karena mereka saling memahami Ideologi mereka masing2, karena di dunia ini Semua orang ber ideologi sama.

  5. Kangen sama keluarga di rumah, kangen sama adekQ yang selalu membelikanq "Cocolatoz" saat pulang dari sekolah meskipun belinya dengan uang sakunya,
    kangen sama IbuQ yang tiap pagi selalu membangunkanQ dengan Nasi goreng meskipun banyak hal yang lebih penting yang harus dilakukan daripada memasak nasi goreng dari nasi kemarin.
    Kangen sama BapakQ yang selalu memarahiku saat Aq di rumah karena hal yang menurutQ sepele. tetapi kata IbuQ, bapak selalu membanggakanq disaat aq tidak dirumah...
    Kangen sama si Chaty KucingQ yang selalu tidur di tempat tidurq sebelum aq tidur duluan dan Selalu Gigit + Cakar waktu mau dipindah dari tempat tidur...
    Kangen sama Awan Jingga + Suara Adzan Maghrib waktu sore hari di belakang rumahQ... (~_~)

  6. Seandainya Univ Trunojoyo ada kolam renang pasti enak banget yah...
    Klo pas lagi panas2 langsung nyebur ja. ato dibikin kolam ikan ja ntar waktu ada Peringatan Dies Natalis lagi dimanfaatkan untuk Lomba mancing ikan.
    Tolong bagi temen2 apabila ada yang bisa merealisasikan ide saya segera kirim ke Inbox saya, tak tunggu jangan lupa. ( Pasti Seru tuh...!!!. " Mode Ngawur : ON " )

  7. Terkadang Cinta Memang tidak selalu indah, seperti di Film "Romeo n juliet" ato "Titanic", tetapi justru hal tersebut yang membuat sebuah Cinta lebih Layak untuk dihargai. Meskipun Sangat Ironis untuk di jalani.
    ( Nyanyi " Full Moon Sways " Sambil Meratapi nasib ).
    Sampe Nangis nich...(T_T)


  8. Uda dulu yah, Coz kayakz kalo dilanjutin sampe Lebaran Monyet g bakal Selese2...

    At last :
    “ Life is not about waiting the storm to pass. It is about dancing in the rain.”
    Hidup ini tidak selalu Seindah seperti apa yang kita bayangkan, tetapi akan menjadi sangat indah lagi apabila dapat kita Perjuangkan...

    Aq Barusan Nulis Apa yach...???
    Waduh Aq ja ga tau lagi nulis pa...
    Maaf Uda Menyampah tulisan ga penting...

Kepada Kamu Dengan Penuh Kebencian

Kepada kamu,
Dengan penuh kebencian.

Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu online. Dan di saat kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena, kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. Mudah-mudahan itu benar.

Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa jadi kehilangan kamu. Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?

Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri?
Apakah Kata2mu kemarin Hanya perkataan biasa atau ada maksud lain, atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?

Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.

Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, “Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,” harus dimentahkan oleh hati yang berkata, “Jangan hiraukan logikamu.”

Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.

Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan…

aku takut sendirian…

Kisah Pohon Apel

Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar
dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah
pohon apel itu setiap hari.
Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon,
memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya.

Anak lelaki itu sangat mencintai pohon apel itu.
Demikian pula pohon apel sangat mencintai anak
kecil itu.

Waktu terus berlalu.

Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dan tidak
lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap
harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel.

Wajahnya tampak sedih.
"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta
pohon apel itu.
"Aku bukan anak kecil yang bermain-main dengan
pohon lagi," jawab anak lelaki itu.
"Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak
punya uang untuk membelinya."

Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak
punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua
buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan
uang untuk membeli mainan kegemaranmu."

Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik
semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan
penuh suka cita.
Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang
lagi. Pohon apel itu kembali sedih.

Suatu hari anak lelaki itu datang lagi.

Pohon apel sangat senang melihatnya datang.
"Ayo bermain-main denganku lagi," kata pohon apel.
"Aku tak punya waktu," jawab anak lelaki itu.
"Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami
membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau
menolongku?"
"Duh, maaf aku pun tak memiliki rumah. Tapi kau
boleh menebang semua dahan rantingku untuk
membangun rumahmu," kata pohon apel.
Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan
ranting pohon apel itu dan pergi dengan gembira.

Pohon apel itu juga merasa bahagia melihat anak
lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah
kemba li lagi.

Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.

Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi.
Pohon apel merasa sangat bersuka cita menyambutnya.

"Ayo bermain-main lagi deganku," kata pohon apel.
"Aku sedih," kata anak lelaki itu.
"Aku sudah tua dan ingin hidup tenang. Aku ingin
pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi
aku sebuah kapal untuk pesiar?"
"Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh
memotong batang tubuhku dan menggunakannya untuk
membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar dan
bersenang-senanglah."

Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon
apel itu dan membuat kapal yang diidamkannya.

Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang
menemui pohon apel itu.

Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah
bertahun-tahun kemudian.

"Maaf anakku," kata pohon apel itu. "Aku sudah tak
memiliki buah apel lagi untukmu."
"Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk
meng igit buah apelmu," jawab anak lelaki itu.
"Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa
kau panjat," kata pohon apel.
"Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu," jawab
anak lelaki itu.

"Aku benar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang
bisa aku berikan padamu. Yang tersisa hanyalah
akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini," kata
pohon apel itu sambil menitikkan air mata.
"Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang," kata
anak lelaki.
"Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat.
Aku sangat lelah setelah sekian lama meninggalkanmu."
"Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akar pohon
tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan
beristirahat. Mari, marilah berbaring di pelukan
akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang."
Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.

Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil
meneteskan air matanya.

Ini adalah cerita tentang kita semua.

Pohon apel itu adalah orang tua kita.
Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan
ayah dan ibu kita.

Ketika kita tumbuh besar, kita meninggalkan
mereka, dan hanya datang ketika kita memerlukan
sesuatu atau dalam kesulitan.

Tak peduli apa pun, orang tua kita akan selalu ada
di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka
berikan untuk membuat kita bahagia.
Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telah
bertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi
begitulah cara kita memperlakukan orang tua kita.

yang terpenting: cintailah orang tua kita.

Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa
kita mencintainya; dan berterima kasih atas
seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya
pada kita.

Success is not the key of happiness. Happiness is
the key of success

Sweet Grils...

Sweet Gril How are You today?
I See Pretending in your eyes
What it is Could to be?
Just Share here with me...

Because you never really know
What a Warming smile in your face
What is that mean?
Maybe it just missunderstand...

Why you always run like this?
Make someone feel in emptyness
you don't know how and what it feel
in someone Heart...

I am sure sometime I will tell
How trully I Have mind on You
Till that time is Come
Just Hold on Me...

Chord : C G Am Em F C G

Just Looking You is More than Enough to make me Chears...
Nice to See U Around...

YOU

Lirik ini Muncul di Kepalaq Ketika Seseorang yang dulu pernah Hilang telah Muncul kembali...
Sengaja aq Posting Coz Sayang banget Jika Hilang ato Lupa...

Karena Seseorang itu Dulu pernah Menjadi Sangat Spesial.




YOU

Life is so short
but knowing your Heart is Long Enough.

Time Always Count, and Never put we On
but just to be with you thats Quiet Enough...

You are the One that i Ever Need,
Every day is Booring without Seing You.

You are the One i Live for Everyday,
Coz without You My Life is Teryfiying

Even we never to be together,
i am always Hope on You Forever.

Thats Always Be You...
is there still any chance for Me?



By : Triant

Coz Music is the Sound of Life...

Song From Beck

This Song From Beck (Mongolian Chop Squad).
Remembering the Time Before...


Full Moon Sway

E Asus2
Full moon sways...
C#m Bsus2 Asus2
Gently in the night of one fine day.
E Asus2
On my way...
C#m Bsus2 Asus2
Looking for a moment with my dear.


E Asus2
Full moon waves.
C#m Bsus2 Asus2
Slowly on the surface of the lake.

E Asus2
You were there...
C#m Bsus2 Asus2
Smilling in my arms for all those years.

Coro/Chorus:

C#m
What a fool...
A E
I don't know 'bout tomorrow...
F#m A
What it's like to be.

Ah~
C#m
I was sure,
A E
Couldn't let myself to go.
F#m A
Even though I feel...
The end.

Verso/Verse:
E Asus2
Old love affair...
C#m Bsus2 Asus2
Floating like a bird resting her wings.

E Asus2
You were there...
C#m Bsus2 Asus2
Smiling in my arms for all those years.

Coro/Chorus:
C#m
What a fool...
A E
I don't know 'bout tomorrow...
F#m A
What it's like to be.

Ah~
C#m
I was sure,
A E
couldn't let myself to go.
F#m A
Even though I feel...
The end.

Verso/Verse:
E Asus2
Full moon sways...
C#m Bsus2 Asus2
Gently in the night of one fine day.

E Asus2
You are there.
C#m Bsus2 Asus2
Smiling in my arms for all thoses years...

The Journey #1

Pagi...
Seberkas cahaya Matahari yang Menyilaukan telah menyadarkanq dari Tidur.

Hufh...
Thanks God, Im Still Alive...

Sambil Menyeret tubuh Setengah Siuman ini Berpindah ke kamar mandi, dengan dingin air yang menusuk tulang belakang ku tersadar ada sebuah janji yang harus ku tepati.  
Setengah jam kemudian,
Semua telah siap, dengan Motor setiaq ku menuju Sebuah tempat yang telah lama ku tinggalkan,


Sekolahku...



Entah aq Lupa ato apa, tetapi Atmosfir yang kurasakan begitu berbeda dibandingkan waktu ku pernah Bernaung di sini dulu...

Yah, meskipun begitu Terdapat banyak Kisah di Tempat ini, Sebuah Saksi Bisu dari Seorang yang dulu pernah mencari jati dirinya.
Banyak sekali pelajaran2 Hidup yang dapat di ambil waktu itu,

Tentang...

Teman, Sharing, Have_fun, Sad_time, Luv and Joy...

Yeah Thats why we Life...
Coz Human is Created to Learn.

But i Still remember something special from this pleace...
Its About How to Having and Haved.
Its too Complicated.

Now it Just be Old Story,
and Always Life in Our Heart.


Triant in Old Memorize...
Farewell My Friends...