twitter
    The Sense of New Generation...

Sebuah kisah yg menyentuh



Ada seorang istri memberikan tantangan kepada suaminya untuk hidup tanpa dirinya. Dia minta kepada suaminya untuk tidak ada komunikasi sama sekali di antara mereka selama sehari...

Si istri berkata kepada suaminya itu,
"Bila kamu bisa melewati itu, aku akan mencintaimu selamanya".
Dan sang suami pun setuju....
Dia tidak sms / telpon istrinya seharian...

Tanpa dia ketahui bahwa istrinya hanya memiliki 24 jam untuk hidup, karena dia terkena kanker...

Keesokan harinya sang suami itu pulang ke rumah.
Air matanya pun tiba2 menetes melihat istrinya sudah terbaring dengan surat di tangan yang bertuliskan
"Kamu Berhasil Sayang, bisakah kamu lakukan itu setiap hari.??

"I LOVE YOU.."

Don't Ever lost contact with someone you love, you'll never know what's gonna happen the next day, or the day after that...
Even a single "hi" or a "good morning" Before you know that someone is no longer there.....

SUMBER : http://pendek.in/03jhe

Embun, Bintang dan Tuhan



Meski tidak bisa menjadi seterang bintang
Yang hanya bersinar dimalam hari...
Ijinkan aku menjadi embun pagi
Yang selalu bisa menyejukan di tiap bangunmu...

Meski pada akhirnya embun pun juga akan seperti sang bintang,
Menguap dan hilang oleh sang surya...
Namun dia akan selalu memilki cara
Untuk kembali,
Meski sebagai hujan....

Hujan pun terkadang membawa badai duka yang tak pasti,
Namun ketahuilah...
Setelah badai itu datang pasti ada pelangi...

Embun tidak bisa seindah cahaya bintang,
Tapi dia akan tetap setia,
Hingga akhir masa fajar hidupnya hilang...

Tapi ketahuilah,
Dia akan memastikan hanya akan menghilang,
ketika cahaya kebahagian dari senyum sang mentari datang.

Tapi,
Menjadi sebuah Embun tentu tau jika bintanglah yang hanya akan bercahaya di hatinya...
Dia memohon kepada Tuhan,
Agar dirinya bisa menjadi seperti bintang...

Dalam doanya :
Tuhan, ijinkan aku untuk bisa bersinar di malamnya,
Karena kesedihan dalam dirinya hanya hadir pada Senyap,
Kerinduan dan kesunyian hanya datang di dalam pekat,
dan cahaya kerinduan yang dia nantikan hanya ada di Bintang...

Sang Tuhan mengabulkan doanya...

Embun menjadi bintang,
Namun masih belum terlalu cukup terang untuk bisa menyinari hatinya.
Dan pada akhirnya bintang itu redup oleh dingin Malam,
Larut Menjadi kabut kegalauan yg terus menyelimuti bumi...

Bumi Yang terus melewati perputaran waktu tanpa embun...

Hanya bintang yang jauh...
Kabut yang Galau...
Tuhan...
Dan Aku...

Ranting Gandum



Satu hari, Plato bertanya pada gurunya,
"Apa itu cinta? Bagaimana saya bisa menemukannya?"

Gurunya menjawab, "Ada ladang gandum yang luas didepan sana.
Berjalanlah kamu dan tanpa boleh mundur kembali,
kemudian ambillah satu saja ranting. Jika kamu menemukan ranting yang kamu anggap paling menakjubkan, artinya kamu telah menemukan cinta"

Plato pun berjalan, dan tidak seberapa lama, dia kembali dengan tangan kosong, tanpa membawa apapun.

Gurunya bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa satupun ranting?"

Plato menjawab, "Aku hanya boleh membawa satu saja, dan saat berjalan tidak boleh mundur kembali (berbalik).

Sebenarnya aku telah menemukan yang paling menakjubkan, tapi aku tak tahu apakah ada yang lebih menakjubkan lagi di depan sana, jadi tak kuambil ranting tersebut.

Saat kumelanjutkan berjalan lebih jauh lagi, baru kusadari bahwasanya ranting - ranting yang kutemukan kemudian tak sebagus ranting yang tadi, jadi tak kuambil sebatangpun pada akhirnya.

"Gurunya kemudian menjawab " Jadi ya itulah cinta"